Sunday, April 24, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN KALSIUM DALAM URIN | BIOKIMIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium sangat penting bagi diagnosis suatu penyakit. Dengan pemeriksaan laboratorium kita dapat mengetahui lebih spesifik suatu penyakit. Biasanya untuk melakukan diagnosa suatu penyakit diperlukan sampel atau spesimen dari pasien. Sampel atau spesimen tersebut bisa berupa darah, urine, sputum, feses, dan puss.
Urine merupakan sampel atau spesimen yang paling sering diminta oleh dokter atau petugas perawatan kesehatan lainnya karena persiapannya tak membebani pasien dan proses keluarnya urine dari dalam tubuh itu terjadi secara alamiah, sehingga dapat dengan mudah memperoleh sampel urine tersebut untuk pemeriksaan laboratorium.
Urinalisis merupakan salah satu tes yang biasanya digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit atau menggambarkan keadaan patologik didalam tubuh.Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran urin, tapi juga mengenai anatomi berbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, kortex adrenal, dan lain-lain. Kalau kita mengadakan pemeriksaan dengan sampel-sampel urin dari seseorang dengan tidak menentukan waktu siang atau malam, maka akan kita lihat bahwa susunan sampel urin dapat berbeda jauh dari sampel lain.

1.2    Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami teknik pemeriksaan kalsium pada sampel urine.

1.3    Tujuan Percobaan
Mengetahui dan menentukan ada tidaknya kalsium pada sampel urine yang diperiksa.

1.4    Prinsip Percobaan
Mengidentifikasi adanya kalsium pada sampel urine dengan menggunakan urine 24 jam dengan penggunaan reagen Sulkowitch dan mengamati kekeruhan yang terjadi.

BAB II
TEORI DASAR
2.1    StrukturGinjal

Ginjalmerupakan organ yang berbentuk  sepertikacang, terdapatsepasang (masing-masingsatu di sebelahkanandankiri vertebra) danposisinya retroperitoneal. Ginjalkananterletaksedikitlebihrendah (kuranglebih 1 cm) dibandingginjalkiri, halinidisebabkanadanyahati yang mendesakginjalsebelahkanan.Secaraumum, ginjalterdiridaribeberapabagian:
·         Korteks, yaitubagianginjal di mana di dalamnyaterdapat/terdiridarikorpusrenalis/Malpighi (glomerulus dankapsul Bowman), tubuluskontortusproksimaldantubuluskontortusdistalis.
·         Medula, yang terdiridari 9-14 pyiramid. Di dalamnyaterdiridaritubulusrektus, lengkungHenledantubukuspengumpul (ductuscolligent).
·         Columnarenalis, yaitubagiankorteks di antara pyramid ginjal
·         Processusrenalis, yaitubagian pyramid/medula yang menonjolkearahkorteks
·         Hilusrenalis, yaitusuatubagian/area di manapembuluhdarah, serabutsarafatauduktusmemasuki/meninggalkanginjal.
·         Papilla renalis, yaitubagian yang menghubungkanantaraduktuspengumpuldan calix minor.
·         Calix minor, yaitupercabangandari calix major.
·         Calix major, yaitupercabangandari pelvis renalis.
·         Pelvis renalis, disebutjugapialaginjal, yaitubagian yang menghubungkanantara calix major dan ureter.
·         Ureter, yaitusaluran yang membawa urine menujuvesicaurinaria.
2.2    Pengertian Urine
Urine atau air seniatau air kencingadalahcairansisa yang diekskresikanolehginjal yang kemudianakandikeluarkandaridalamtubuhmelalui proses urinasi. Eksreksiurindiperlukanuntukmembuangmolekul-molekulsisadalamdarah yang disaringolehginjaldanuntukmenjaga homeostasis cairantubuh.Namun, adajugabeberapaspesies yang menggunakanurinsebagaisaranakomunikasiolfaktori.

2.3    Fungsi Urine
Fungsiutama urine adalahuntukmembuangzatsisasepertiracunatauobat-obatandaridalamtubuh.Anggapanumummenganggapurinsebagaizat yang "kotor". Hal iniberkaitandengankemungkinanurintersebutberasaldariginjalatausalurankencing yang terinfeksi, sehinggaurinnya pun akanmengandungbakteri.
Ginjal melakukan banyak fungsi metabolik dan ekskretorik serta mempermudah pengeluaran produk sampingan nitrogenosa dan metabolik lain dari tubuh. Ginjal mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan status asam-basa. Setiap satuan fungsional ginjal disebut nefron, masing-masing ginjal mengandung 1 sampai 1,5 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari berkas kapiler, glomerulus, dan saluran berlapis epitel yang disebut tubulus. Tubulus memiliki segmen-segmen yang secara anatomis dan fungsional berbeda dan diberi nama tubulus kontortus proksimalis, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distalis. Dibagian ujungnya, tubulus distalis melebar membentuk wadah yang disebut duktus koligentes, yang mengalirkan isinya ke sistem penampungan ginjal.
Air dan mineral terlarut dengan ukuran molekul kecil, terutama elektrolit, bebas melewati saringan glomerulus. Saringan menahan lewatnya protein. Proses pemisahan koloid dari Kristal ini disebut ultrafiltrasi. Filtrasi sangat bergantung pada tekanan darah sistemik, yang memungkinkan perfusi yang lebih besar dan ditahan oleh tekanan osmotik koloid dan resistensi perifer pori-pori glomerulus ( sel endotel, membrane basal, dan sel epitel ) ; kedua hal terakhir ini menahan lewatnya sel dan molekul besar. Karena itu, sel darah dan sebagian besar protein dalam sirkulasi dicegah masuk ke dalam filtrat glomerulus. Sekitar 125 mL filtrat dihasilkan setiap menit, atau sekitar 140 L air per hari.
Apabila jumlah dan fungsi semua bagian konstituen ginjal normal, fungsi ginjal dapat dipahami berdasarkan komponen fungsional nefron. Glomerulus menyingkirkan zat-zat yang perlu diekskresikan dan mencegah keluarnya protein dan sel ke dalam urine. Tubulus mereabsorpsi zat-zat terlarut yang harus di hemat; mengatur konsentrasi natrium, kalium,  dan bikarbonat; dan mengekskresikan atau menahan ion hydrogen sesuai kebutuhan. Duktus koligentes, di medulla yang hipertonik, mengatur jumlah air yang ditahan atau diekskresikan.

2.4    Proses pembentukan Urine
Sebagaialatekskresi, ginjalberperandalam proses pembentukanurin. Pembentukanurinmelaluiserangkaian proses yang panjangdantahaptahaptertentu, yaitusebagaiberikut:
A.    Filtrasi
Padatahapini, terjadipenyaringanzatberacun yang terjadi di badanmalpighi. Padabadanmalpighiini, kapsul Bowman menyaringzat-zatdaridarah yang ada di glomerulus. Darahitumasihbanyakmengandung air, garam, gula, urea, dan lain-lain.Setelahmengalamipenyaringan, terbentuklahfiltrat glomerulus.Filtratinidisebuturin primer.Di dalamurin primer inimasihterkandungbanyakzat yang diperlukanolehtubuh.Zat-zatiniantara lain glukosa, garam-garam urea, asam amino, asamurat, kecuali protein tidakditemukan di sini. Sebanyak 99% filtrate glomerulus ininantinyamasihakandiserapkembali.
B.     Reabsorbsi
Urine primer dari glomerulus selanjutnyadialirkanmenujutubulusproksimal.Di sini, urin primer inimengalamipenyerapankembalizat-zat yang masihdigunakanolehtubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air.Zat-zat yang diserapkembaliakandikembalikankedalamdarahmelewatikapilerdarah di sekitartubulus, jugaterjadipenyerapannatrium di lengkungHenle, sisanyaakanmembentukurinsekunder. Di dalamurinsekundertidakterdapatzat yang berguna. Di siniditemukankadar urea yang tinggi.
C.    Augmentasi
Urinsekunder yang telahterbentukkemudiandialirkankedalamtubulus distal. Di siniterjadi proses augmentasi, yaitupenyerapan air danpenambahanzat-zatseperti ion H+, K+, kreatinindan urea dalamurinsehinggaurinhanyaberisizat-zat yang benar-benarsudahtidakbergunalagi. Melalui proses augmentasiinilahakanterbentukurin yang sesungguhnya. Urininiakandikumpulkanmelaluipembuluhpengumpulkeronggaginjalkemudiandialirkankekandungkencingatauvesikaurinaria, melaluisaluran ureter. Di dalamkandungkencing, urinmengalamipenampungansementara di sana. Setelahitu, urinakandikeluarkanmelewatisaluranuretramenujulubangseni. Kadang-kadangditemukankasuspadaurinseseorangterkandung protein.Jikahaldemikianterjadi, bagianmanakahdariginjal yang tidakdapatberfungsidenganbaik?Sudahdijelaskan di atasbahwa protein tidakberadapadaurin primer sehinggaketikaterjadipenyaringanpadakapsul Bowman, bagian glomerulus tidakberfungsidenganbaik.Setiapharisekitar 1700 liter darahmasukkeginjal.Dari volume darahitu, menyebabkancairanmasukpadanefronkuranglebih 170 liter. Dari 170 liter cairanitu, sebesar 168,3 liter di antaranyadiserapkembaliolehginjal, sedangkansisanyasebanyak 1,7 liter akandikeluarkandalambentuk urine.

2.5    Klasifikasi Urine
Jenis-jenis urine yang biasa digunakan:
a.       Urin sewaktu
Untuk bermacam-macam pemeriksaan dapat digunakan urin sewaktu, yaitu urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan dengan khusus. Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.
b.      Urin pagi
Urin pagi ialah urin yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein, dll.
c.       Urin postprandial
Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap glukosariak. Urin ini merupakan urin pertama kali dilepaskan 11/2- 3 jam sehabis makan. Urin pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaring terhadap adanya glukosariak.
d.      Urin 24 jam
Apabila diperlukan penetapan kuantitatif sesuatu zat dalam urin, urin sewaktu tidak bermakna dalam menafsirkan proses-proses metabolik dalam badan. Hanya jika urin itu dikumpulkan selama waktu yang diketahui.dapat diberikan suatu kesimpulan agar angka analisa dapat di andali khususnya dipakai urin 24 jam.
Dalam pemeriksaan urinalisis terdiri atas tes makroskopik, tes mikroskopik, dan tes kimiawi. Tes makroskopik meliputi tes warna, volume, kejernihan, berat jenis, dan Ph. Tes mikroskopik meliputi eritrosit. leukosit, sel epitel, torak, bakteri, Kristal, jamur, dan parasit. Sedangkan tes kimiawi meliputi tes protein, glukosa, benda-benda keton, bilirubin, urobilinogen dan urobilin.

2.6    Pengertian Kalsium
Kalsiumadalah mineral yang amatpentingbagimanusia, antara lain bagimetabolismetubuh, penghubungantarsyaraf, kerjajantungdanpergerakanotot. Setelahumur 20 tahun, tubhmanusiaakanmulaimengalamikekurangankalsiumsebanyak 1% pertahun. Gejalaawalkekurangankalsiumadalahsepertilesu, banyakkeringat, gelisah, sesaknafas, menurunnyadayatahantubuh, sembelit, insomnia, dankram.Kadar kalsiumurindapatmencerminkanasupan diet kalsium.Kadar kalsium serum danefekkeseluruhanpenyakit.Hiperkalsiuriaataupeningkatankalsiumdalamurinbiasanyamenyertaikadarpemeriksaankalsiumdalam serum. Padapriadewasakebutuhankalsiumsangatrendah, sekitar 300 – 400mg setiaphari.Sebaliknyapadawanitapascamenopausekalsium yang dibutuhkantinggi, berkisaraantara 1200 – 1500 mg setiaphari. Hal inidapatdisebabkanolehmenurunnyaabsorpsikalsiumsecarabertahapakibatusialanjut. Menurunnyaabsorpsikalsiummengakibatkankalsiumdarialirandarahlarutdalamurindandapatmempengaruhiberatjenisurin


BAB III
CARA KERJA
3.1    Pemeriksaan Kalsium
a.      Alat
1.      Tabung reaksi 2 buah
2.      Pipet tetes
3.      Pot sampel
4.      Rak Tabung
5.      Stopwatch
b.      Bahan
1.      Reagen Sulkowitch
2.      Urine
c.       Cara Kerja
1.      Masukkan Urine kedalam tabung reaksi masing-masing 3 ml
2.      Tabung reaksi ke-2 di beri 3 ml Reagen Sulkowitch, sedangkan tabung pertama tidak
3.      Diamkan selama 2-3 menit
4.      Catat hasil pengamatan
Uji Kalsium
Perubahan Warna
Keterangan
1.      Urine biasa tanpa Reagen
2.      Urin ditambahkan Reagen Sulkowitch



Ket : jika ditemukan hasil sepeti dibawah ini :
Negatif (-)                  : Tidak terjadi kekeruhan
Positif (+1)                 : Kekeruhan halus
Positif (++2)               : Kekeruhan sedang
Positif (+++3)             : Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif (++++4)          : Kekeruhan berat terjadi seketika
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil Pengamatan
Uji Kalsium
Perubahan Warna
Keterangan
a.       Urine biasa tanpa Reagen
b.      Urin ditambahkan Reagen Sulkowitch
Tidak terjadi perubahan warna (tidak keruh)
Keruh halus
Negatif (-)

Positif (+)
Hasil pengamatan dari semua anggota kelompok
Ket : jika ditemukan hasil sepeti dibawah ini :
Negatif (-)                  : Tidak terjadi kekeruhan
Positif (+1)                 : Kekeruhan halus
Positif (++2)               : Kekeruhan sedang
Positif (+++3)             : Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif (++++4)          : Kekeruhan berat terjadi seketika
4.2    Pembahasan
Sampel urine dapat diambil dengan prosedur yang alami. Prosedur aliran tengah (midstream) atau prosedur yang steril. Spesimen urine random atau alami dapat diuji terhadap gravitasi, pH, atau kadar glukosa. Specimen urine aliran tengah digunakan untuk mengukur bakteriuria dan untuk melakukan kultur dan sensivitas. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa pembersihan parineal untuk spesimen urine aliran tengah dengan penyeka non-steril sama efektifnya dengan penyeka yang steril.
Ada beberapa bau urine abnormal, hal ini disebabkan oleh :
a.    Makanan yang mengandung zat-zat atsiri, seperti jengkol, petai, durian.
b.    Obat-obatan ,seperti terpenting, menthol.
c.    Bau pada ketonuria

Ada juga terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi hasil pada prosespraktikum yaitu:
·         Sampel urin sudah terkontaminasi duluan
·         Sampel urin terlalu lama diperiksa sehingga bisa saja ada zat yang terurai bahkan menguap
·         Alat-alat yang dipakai tidak bersih
Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kalsium pada sampel urine dengan menggunakan urine. Pertama-tama dipipet sampel urine ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan reagen Sulkowitch. Kemudian dilihat perubahan yang terjadi pada sampel. Pada sampel yang digunakan didapatkan hasil positif (+1) yang artinya terjadi kekeruhan halus.
Interpretasi identifikasi kalsium pada urine:
Negatif (-)                  : Tidak terjadi kekeruhan
Positif (+1)                 : Kekeruhan halus
Positif (++2)               : Kekeruhan sedang
Positif (+++3)             : Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif (++++4)          : Kekeruhan berat terjadi seketika


BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan

Dari proses praktikum diperoleh hasil pada pemeriksaan kalsium urine dengan sampel urine yang diberi reagen sulkowitch hasilnya yaitu positif (+1) yang artinya terdapat kekeruhan halus, sedangkan sampel urine yang tidak di beri reagen hasilnya negatif yaitu tidak terjadi perubahan

No comments:

Post a Comment