BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan
laboratorium sangat penting bagi diagnosis suatu penyakit. Dengan pemeriksaan
laboratorium kita dapat mengetahui lebih spesifik suatu penyakit. Biasanya
untuk melakukan diagnosa suatu penyakit diperlukan sampel atau spesimen dari
pasien. Sampel atau spesimen tersebut bisa berupa darah, urine, sputum, feses,
dan puss.
Urine
merupakan sampel atau spesimen yang paling sering diminta oleh dokter atau
petugas perawatan kesehatan lainnya karena persiapannya tak membebani pasien
dan proses keluarnya urine dari dalam tubuh itu terjadi secara alamiah,
sehingga dapat dengan mudah memperoleh sampel urine tersebut untuk pemeriksaan
laboratorium.
Urinalisis
merupakan salah satu tes yang biasanya digunakan untuk mendiagnosa suatu
penyakit atau menggambarkan keadaan patologik didalam tubuh.Pemeriksaan urin
tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran urin, tapi
juga mengenai anatomi berbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu,
pankreas, kortex adrenal, dan lain-lain. Kalau kita mengadakan pemeriksaan
dengan sampel-sampel urin dari seseorang dengan tidak menentukan waktu siang
atau malam, maka akan kita lihat bahwa susunan sampel urin dapat berbeda jauh
dari sampel lain.
1.2 Maksud
Percobaan
Mengetahui dan memahami teknik pemeriksaan
kalsium pada sampel urine.
1.3 Tujuan Percobaan
Mengetahui dan menentukan ada
tidaknya kalsium pada sampel urine yang diperiksa.
1.4 Prinsip
Percobaan
Mengidentifikasi adanya kalsium pada
sampel urine dengan menggunakan urine 24 jam dengan penggunaan reagen
Sulkowitch dan mengamati kekeruhan yang terjadi.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 StrukturGinjal
Ginjalmerupakan organ yang
berbentuk sepertikacang, terdapatsepasang (masing-masingsatu di
sebelahkanandankiri vertebra) danposisinya retroperitoneal. Ginjalkananterletaksedikitlebihrendah
(kuranglebih 1 cm) dibandingginjalkiri, halinidisebabkanadanyahati yang
mendesakginjalsebelahkanan.Secaraumum, ginjalterdiridaribeberapabagian:
·
Korteks, yaitubagianginjal di
mana di dalamnyaterdapat/terdiridarikorpusrenalis/Malpighi (glomerulus
dankapsul Bowman), tubuluskontortusproksimaldantubuluskontortusdistalis.
·
Medula, yang terdiridari 9-14
pyiramid. Di dalamnyaterdiridaritubulusrektus, lengkungHenledantubukuspengumpul
(ductuscolligent).
·
Columnarenalis,
yaitubagiankorteks di antara pyramid ginjal
·
Processusrenalis, yaitubagian
pyramid/medula yang menonjolkearahkorteks
·
Hilusrenalis,
yaitusuatubagian/area di manapembuluhdarah,
serabutsarafatauduktusmemasuki/meninggalkanginjal.
·
Papilla renalis, yaitubagian
yang menghubungkanantaraduktuspengumpuldan calix minor.
·
Calix minor,
yaitupercabangandari calix major.
·
Calix major,
yaitupercabangandari pelvis renalis.
·
Pelvis renalis,
disebutjugapialaginjal, yaitubagian yang menghubungkanantara calix major dan
ureter.
·
Ureter, yaitusaluran yang
membawa urine menujuvesicaurinaria.
2.2 Pengertian Urine
Urine
atau air seniatau air kencingadalahcairansisa yang diekskresikanolehginjal yang
kemudianakandikeluarkandaridalamtubuhmelalui proses urinasi.
Eksreksiurindiperlukanuntukmembuangmolekul-molekulsisadalamdarah yang
disaringolehginjaldanuntukmenjaga homeostasis cairantubuh.Namun,
adajugabeberapaspesies yang menggunakanurinsebagaisaranakomunikasiolfaktori.
2.3 Fungsi Urine
Fungsiutama urine
adalahuntukmembuangzatsisasepertiracunatauobat-obatandaridalamtubuh.Anggapanumummenganggapurinsebagaizat
yang "kotor". Hal
iniberkaitandengankemungkinanurintersebutberasaldariginjalatausalurankencing
yang terinfeksi, sehinggaurinnya pun akanmengandungbakteri.
Ginjal
melakukan banyak fungsi metabolik dan ekskretorik serta mempermudah pengeluaran
produk sampingan nitrogenosa dan metabolik lain dari tubuh. Ginjal
mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan status asam-basa. Setiap
satuan fungsional ginjal disebut nefron, masing-masing ginjal mengandung 1
sampai 1,5 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari berkas kapiler, glomerulus,
dan saluran berlapis epitel yang disebut tubulus. Tubulus memiliki
segmen-segmen yang secara anatomis dan fungsional berbeda dan diberi nama
tubulus kontortus proksimalis, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distalis.
Dibagian ujungnya, tubulus distalis melebar membentuk wadah yang disebut duktus
koligentes, yang mengalirkan isinya ke sistem penampungan ginjal.
Air dan
mineral terlarut dengan ukuran molekul kecil, terutama elektrolit, bebas
melewati saringan glomerulus. Saringan menahan lewatnya protein. Proses
pemisahan koloid dari Kristal ini disebut ultrafiltrasi. Filtrasi sangat
bergantung pada tekanan darah sistemik, yang memungkinkan perfusi yang lebih
besar dan ditahan oleh tekanan osmotik koloid dan resistensi perifer pori-pori
glomerulus ( sel endotel, membrane basal, dan sel epitel ) ; kedua hal terakhir
ini menahan lewatnya sel dan molekul besar. Karena itu, sel darah dan sebagian
besar protein dalam sirkulasi dicegah masuk ke dalam filtrat glomerulus.
Sekitar 125 mL filtrat dihasilkan setiap menit, atau sekitar 140 L air per
hari.
Apabila
jumlah dan fungsi semua bagian konstituen ginjal normal, fungsi ginjal dapat
dipahami berdasarkan komponen fungsional nefron. Glomerulus menyingkirkan
zat-zat yang perlu diekskresikan dan mencegah keluarnya protein dan sel ke
dalam urine. Tubulus mereabsorpsi zat-zat terlarut yang harus di hemat;
mengatur konsentrasi natrium, kalium, dan bikarbonat; dan mengekskresikan
atau menahan ion hydrogen sesuai kebutuhan. Duktus koligentes, di medulla yang
hipertonik, mengatur jumlah air yang ditahan atau diekskresikan.
2.4 Proses pembentukan Urine
Sebagaialatekskresi, ginjalberperandalam proses
pembentukanurin. Pembentukanurinmelaluiserangkaian proses yang
panjangdantahaptahaptertentu, yaitusebagaiberikut:
A.
Filtrasi
Padatahapini, terjadipenyaringanzatberacun yang
terjadi di badanmalpighi. Padabadanmalpighiini, kapsul Bowman
menyaringzat-zatdaridarah yang ada di glomerulus. Darahitumasihbanyakmengandung
air, garam, gula, urea, dan lain-lain.Setelahmengalamipenyaringan,
terbentuklahfiltrat glomerulus.Filtratinidisebuturin primer.Di dalamurin primer
inimasihterkandungbanyakzat yang diperlukanolehtubuh.Zat-zatiniantara lain
glukosa, garam-garam urea, asam amino, asamurat, kecuali protein tidakditemukan
di sini. Sebanyak 99% filtrate glomerulus ininantinyamasihakandiserapkembali.
B.
Reabsorbsi
Urine primer dari glomerulus
selanjutnyadialirkanmenujutubulusproksimal.Di sini, urin primer
inimengalamipenyerapankembalizat-zat yang masihdigunakanolehtubuh, antara lain
glukosa, asam amino, dan air.Zat-zat yang
diserapkembaliakandikembalikankedalamdarahmelewatikapilerdarah di
sekitartubulus, jugaterjadipenyerapannatrium di lengkungHenle,
sisanyaakanmembentukurinsekunder. Di dalamurinsekundertidakterdapatzat yang
berguna. Di siniditemukankadar urea yang tinggi.
C.
Augmentasi
Urinsekunder yang
telahterbentukkemudiandialirkankedalamtubulus distal. Di siniterjadi proses
augmentasi, yaitupenyerapan air danpenambahanzat-zatseperti ion H+, K+,
kreatinindan urea dalamurinsehinggaurinhanyaberisizat-zat yang
benar-benarsudahtidakbergunalagi. Melalui proses
augmentasiinilahakanterbentukurin yang sesungguhnya.
Urininiakandikumpulkanmelaluipembuluhpengumpulkeronggaginjalkemudiandialirkankekandungkencingatauvesikaurinaria,
melaluisaluran ureter. Di dalamkandungkencing,
urinmengalamipenampungansementara di sana. Setelahitu,
urinakandikeluarkanmelewatisaluranuretramenujulubangseni.
Kadang-kadangditemukankasuspadaurinseseorangterkandung
protein.Jikahaldemikianterjadi, bagianmanakahdariginjal yang
tidakdapatberfungsidenganbaik?Sudahdijelaskan di atasbahwa protein
tidakberadapadaurin primer sehinggaketikaterjadipenyaringanpadakapsul Bowman,
bagian glomerulus tidakberfungsidenganbaik.Setiapharisekitar 1700 liter
darahmasukkeginjal.Dari volume darahitu,
menyebabkancairanmasukpadanefronkuranglebih 170 liter. Dari 170 liter
cairanitu, sebesar 168,3 liter di antaranyadiserapkembaliolehginjal,
sedangkansisanyasebanyak 1,7 liter akandikeluarkandalambentuk urine.
2.5 Klasifikasi Urine
Jenis-jenis urine yang biasa
digunakan:
a.
Urin sewaktu
Untuk bermacam-macam pemeriksaan
dapat digunakan urin sewaktu, yaitu urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang
tidak ditentukan dengan khusus. Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk
pemeriksaan rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.
b.
Urin pagi
Urin pagi ialah urin yang
pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih
pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan
sedimen, berat jenis, protein, dll.
c.
Urin postprandial
Sampel urin ini berguna untuk
pemeriksaan terhadap glukosariak. Urin ini merupakan urin pertama kali
dilepaskan 11/2- 3 jam sehabis makan. Urin pagi tidak baik untuk
pemeriksaan penyaring terhadap adanya glukosariak.
d.
Urin 24 jam
Apabila diperlukan penetapan kuantitatif
sesuatu zat dalam urin, urin sewaktu tidak bermakna dalam menafsirkan
proses-proses metabolik dalam badan. Hanya jika urin itu dikumpulkan selama
waktu yang diketahui.dapat diberikan suatu kesimpulan agar angka analisa dapat
di andali khususnya dipakai urin 24 jam.
Dalam
pemeriksaan urinalisis terdiri atas tes makroskopik, tes mikroskopik, dan tes
kimiawi. Tes makroskopik meliputi tes warna, volume, kejernihan, berat jenis,
dan Ph. Tes mikroskopik meliputi eritrosit. leukosit, sel epitel, torak, bakteri,
Kristal, jamur, dan parasit. Sedangkan tes kimiawi meliputi tes protein,
glukosa, benda-benda keton, bilirubin, urobilinogen dan urobilin.
2.6 Pengertian Kalsium
Kalsiumadalah
mineral yang amatpentingbagimanusia, antara lain bagimetabolismetubuh, penghubungantarsyaraf,
kerjajantungdanpergerakanotot. Setelahumur 20 tahun,
tubhmanusiaakanmulaimengalamikekurangankalsiumsebanyak 1% pertahun.
Gejalaawalkekurangankalsiumadalahsepertilesu, banyakkeringat, gelisah,
sesaknafas, menurunnyadayatahantubuh, sembelit, insomnia, dankram.Kadar
kalsiumurindapatmencerminkanasupan diet kalsium.Kadar kalsium serum
danefekkeseluruhanpenyakit.Hiperkalsiuriaataupeningkatankalsiumdalamurinbiasanyamenyertaikadarpemeriksaankalsiumdalam
serum. Padapriadewasakebutuhankalsiumsangatrendah, sekitar 300 – 400mg
setiaphari.Sebaliknyapadawanitapascamenopausekalsium yang dibutuhkantinggi,
berkisaraantara 1200 – 1500 mg setiaphari. Hal
inidapatdisebabkanolehmenurunnyaabsorpsikalsiumsecarabertahapakibatusialanjut.
Menurunnyaabsorpsikalsiummengakibatkankalsiumdarialirandarahlarutdalamurindandapatmempengaruhiberatjenisurin
BAB III
CARA KERJA
3.1 Pemeriksaan
Kalsium
a. Alat
1.
Tabung
reaksi 2 buah
2.
Pipet
tetes
3.
Pot
sampel
4.
Rak
Tabung
5.
Stopwatch
b. Bahan
1.
Reagen
Sulkowitch
2.
Urine
c. Cara
Kerja
1.
Masukkan
Urine kedalam tabung reaksi masing-masing 3 ml
2.
Tabung
reaksi ke-2 di beri 3 ml Reagen Sulkowitch, sedangkan tabung pertama tidak
3.
Diamkan
selama 2-3 menit
4.
Catat
hasil pengamatan
Uji Kalsium
|
Perubahan Warna
|
Keterangan
|
1.
Urine
biasa tanpa Reagen
2.
Urin
ditambahkan Reagen Sulkowitch
|
|
|
Ket
: jika ditemukan hasil sepeti dibawah ini :
Negatif
(-)
: Tidak terjadi kekeruhan
Positif
(+1)
: Kekeruhan halus
Positif
(++2)
: Kekeruhan sedang
Positif
(+++3) :
Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif
(++++4) : Kekeruhan berat
terjadi seketika
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Uji Kalsium
|
Perubahan Warna
|
Keterangan
|
a.
Urine
biasa tanpa Reagen
b.
Urin
ditambahkan Reagen Sulkowitch
|
Tidak terjadi
perubahan warna (tidak keruh)
Keruh halus
|
Negatif (-)
Positif (+)
|
Hasil pengamatan dari semua anggota kelompok
Ket
: jika ditemukan hasil sepeti dibawah ini :
Negatif
(-)
: Tidak terjadi kekeruhan
Positif (+1)
: Kekeruhan halus
Positif
(++2)
: Kekeruhan sedang
Positif
(+++3) :
Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif
(++++4) : Kekeruhan berat
terjadi seketika
4.2
Pembahasan
Sampel urine
dapat diambil dengan prosedur yang alami. Prosedur aliran tengah (midstream)
atau prosedur yang steril. Spesimen urine random atau alami dapat diuji
terhadap gravitasi, pH, atau kadar glukosa. Specimen urine aliran tengah
digunakan untuk mengukur bakteriuria dan untuk melakukan kultur dan sensivitas.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa pembersihan parineal untuk spesimen urine
aliran tengah dengan penyeka non-steril sama efektifnya dengan penyeka yang
steril.
Ada beberapa bau urine abnormal, hal
ini disebabkan oleh :
a.
Makanan yang mengandung zat-zat
atsiri, seperti jengkol, petai, durian.
b.
Obat-obatan ,seperti terpenting,
menthol.
c.
Bau pada ketonuria
Ada juga terdapat beberapa
faktor lain yang mempengaruhi hasil pada prosespraktikum yaitu:
·
Sampel urin sudah terkontaminasi
duluan
·
Sampel urin terlalu lama diperiksa
sehingga bisa saja ada zat yang terurai bahkan menguap
·
Alat-alat yang dipakai tidak bersih
Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi
kalsium pada sampel urine dengan menggunakan urine. Pertama-tama dipipet sampel
urine ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan reagen Sulkowitch. Kemudian
dilihat perubahan yang terjadi pada sampel. Pada sampel yang digunakan
didapatkan hasil positif (+1) yang artinya terjadi kekeruhan halus.
Interpretasi identifikasi kalsium pada urine:
Negatif
(-)
: Tidak terjadi kekeruhan
Positif
(+1)
: Kekeruhan halus
Positif
(++2)
: Kekeruhan sedang
Positif (+++3) :
Kekeruhan agak berat dalam waktu <20 detik
Positif
(++++4) : Kekeruhan berat
terjadi seketika
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
proses praktikum diperoleh hasil pada pemeriksaan kalsium urine dengan sampel
urine yang diberi reagen sulkowitch hasilnya yaitu positif (+1) yang artinya
terdapat kekeruhan halus, sedangkan sampel urine yang tidak di beri reagen
hasilnya negatif yaitu tidak terjadi perubahan
No comments:
Post a Comment