Monday, August 21, 2017

LAPORAN MAGANG 2 [II] FKIP

LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 8 BENGKULU




LAPORAN


Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang

Oleh :
Bemy Hariadi
NPM : 1521110113


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2017

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Magang II telah diperiksa dan disetujui oleh :






Dosen Pembimbing Magang (DPM)                              Guru Pembimbing Magang (GPM)


Kiagus Baluqiah, M.Pd                                                              Dian Andriyanto, S.Pd
NBK 074871412                                                                        NIP 197904282006041016




Disetujui
     Kepala Sekolah,

Salmi, M.Pd
NIP 196106171987032007
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga proses penulisan Laporan Magang II dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
            Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih payah sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Ibu Salmi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi / magang.
2.     Bapak Kiagus Baluqiah , M.Pd, selaku  Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang.
3.     Bapak Dian Andriyanto, S.Pd selaku Guru Pamong yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan observasi di sekolah.
4.     Bapak dan ibu guru Serta Tata Usaha SMP Negeri 8 Bengkulu yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II ini.
5.     Rekan-rekan mahasiswa yang memberikan masukan, motivasi, dan dorongan kepada penulis.
6.     Adik-adik siswa SMP Negeri 8 Bengkulu yang penuh semangat dan antusias pada saat mengikuti pelajaran yang disampaikan, semoga adik-adik menjadi orang yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.




     Bengkulu, 16 Agustus 2017


                       Bemy Hariadi



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FKIP UMB) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil kelulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor  08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FKIP UMB akan menjadi dasar pengembangan keahlian profesi, yaitu
guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, kepribadian dan sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar.
Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1) Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar ; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan cara  mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik dalam proses pembelajaran.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakkan pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mengadaptasikan diri.



Dengan  terselenggaranya  kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi professional, cerdas, unggul, dan berwibawa.


B.    TUJUAN
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut.
Program magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik   kependidikan dan kaitannya dengaan kompetensi akademik bidang studi dan mentetapkan kemampuan awal calon gru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:
1.        Penelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
2.        Penelaah strategi pembelajaran;
3.        Penelaah sistem evaluasi;
4.        Perancangan RPP
5.        Pengembangan media pembelajaran;
6.        Pengembangan bahan ajar; dan
7.        Pengembangan perangkat evaluasi;

C.    MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini diantaranya :
a.        Bagi Mahasiswa
1.     Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang manajemen dan kultur sekolah.
2.     Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas.
3.     Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan  pendidikan yang ada disekolah.
4.     Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.
5.     Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.

b.       Bagi Sekolah
1.   Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat magang dengan FKIP UMB.
2.   Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan professional.
c.        Bagi Universitas Muhammaddiyah Bengkulu
1.   Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
2.   Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan.


BAB II
HASIL PENGAMATAN

A.    Penelahaan terhadap Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum di Indonesia, kita mengenal beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru muncul kurikulum 1975 yang disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004 yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya, KBK ini mengalami perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kemudian mengalami perubahan lagi yang di terapkan sampai sekarang ini yaitu Kurikulum 2013 (K13).
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi berdasarkan pengertian kurikulum tersebut.  Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.      Tantangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya terkait denganperkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usiatidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b.     Tantangan eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.

c.      Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1.     Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2.     Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3.     Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4.     Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5.     Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6.     Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7.     Penguatan pola pembelajaran kritis.

d.     Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1.     Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif
2.     Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3.     Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e.      Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
1.     Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2.     Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3.     Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4.     Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

         Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah terdiri atas:
a.      Kerangka dasar Kurikulum;
b.     Struktur Kurikulum
c.      Silabus
d.     Pedoman mata pelajaran.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri atas:
a.      Kompetensi inti sikap spiritual;
b.     Kompetensi inti sikap sosial;
c.      Kompetensi inti pengetahuan; dan
d.     Kompetensi inti keterampilan.

B.    Penelahaan terhadap Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.
a.      Strategi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran
Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan di capai misalnya dalam pembelajaran B.inggris strategi yang digunakan adalah model discovery learning. Dengan model ini siswa di kelompokan  dalam bebrapa kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggota 3-5 orang. Setelah itu siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.
b.      Strategi yang digunakan guru dengan materi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas VII  pada pelajaran B.inggris guru dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pembelajaran karena dengan menggunakan metode ini bisa dengan mudah membantu siswa dalam memahami pembelajaran yang disampaikan. Selain itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar.
c.       Tujuan, materi dengan metode yang digunakan oleh guru
Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus sesuai dan digunakan untuk mencapai tujuan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada  mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8 BENGKULU metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP yang di buat. Guru menyesuaikan metode yang digunakan dengan jumlah siswanya, yaitu metode diskusi, ceramah, pemecahan masalah., Tanya jawab.metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
d.      Alat peraga yang digunakan oleh guru dengan materi dan tujuan
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8 BENGKULU sesuai dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD, laptop, yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran B.INGGRIS saat penting untuk mendukung proses belajar siswa.

C.    Penelaahan terhadap Sistem Evaluasi
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan,dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti ) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Arifin. 2012: 9) atau dengan kata lain evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan untuk me-reka ulang, dan mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya. Bagi seorang tenaga pendidik yang memiliki wewenang untuk memotori kegiatan pembelajaran maka evaluasi pembelajaran ini sangat penting untuk mereka perhatikan. Evaluasi pembelajaran ini memiliki berbagai fungsi utama yang diantaranya:
1.     Evaluasi pembelajaran sangat baik digunakan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada saat pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan mengetahui kekurangan pembelajaran yang terdahulu maka seorang tenaga pendidik akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran yang selanjutnya.
2.     Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan menemukan kelebihan yang dengannya dapat diupayakan untuk dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajaran yang selanjutnya.
3.     Sebagai dasar perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan datang. Seorang tenaga pendidik dapat menjadikan hasil evaluasi pembelajaran tersebut sebagai dasar penentuan target yang hendak dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.
4.     Berdasarkan telaah RPP yang digunakan guru di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, sistem evaluasi yang digunakan adalah sesuai dg KI 1, KI2, KI3, KI4.

Terlampir

D.    Perancangan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.
Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan. Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2.    Partisipasi aktif peserta didik.
3.    Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4.    Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5.    Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6.    Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7.    Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8.    Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
            Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013.
1.      Identitas sekolah
2.      Identitas mata pelajaran
3.      Kelas/semester
4.      Materi pokok
5.      Alokasi waktu
6.      Tujuan pembelajaran
7.      Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi
KD – KI 1
KD – KI 2
KD – KI 3
            Indikator…….
            Indikator…….
KD – KI 4
            Indikator…….
            Indicator…….
8.      Materi pembelajaran
9.      Alokasi waktu
10.  Metode pembelajaran
11.  Media pembelajaran
12.  Sumber belajar
13.  Langkah-langkah pembelajaran
14.  Penilaian/evaluasi
      Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMPN 8 BENGKULU mata pelajaran B.Inggris kelas VII sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013.

RPP TERLAMPIR
E.    Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
© Media LCD projector,
© Laptop,
Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
            Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, guru hanya menggunakan media pembelajaran seperti , LKS, papan tulis. LKS dibuat sendiri oleh guru Mapel karena pengiriman buku paket belum sampai ke SMPN 8 BENGKULU.

F.     Pengembangan Bahan Ajar
            Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan  belajar bagi siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan ajar yang digunakan guru B.Inggris kelas VII di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berupa LKS. Bahan ajar ini membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
            Pengembahan bahan ajar di sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum. Untuk menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak dalam pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu alternative bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu.

G.   Pengembangan Perangkat Evaluasi
            Dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar ini dapat di sebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang harus dicapai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan, dan kompetensi inti keterampilan.
           
1. Sikap spiritual
a.        Teknik Penilaian                  : Tertulis
b.       Bentuk Instrumen               : Learning Journal
c.        Kisi-kisi                                   :

No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen
1.
Menulis learning log tentang kesyukuran berkesempatan belajar Bahasa Inggris
Lampiran 1

d.       Instrumen: terlampir

e.        Rubrik Penilaian Sikap Spiritual
No
Indikator
Skor
1
Menggunakan 8 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
5
2
Menggunakan 6 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
4
3
Menggunakan 4 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
3
4
Menggunakan 4 kata positif tanpa kata “God” dan “Thank”
2
5
Menggunakan kurang dari 4 kata positif tanpa kata “God” dan “Thank”
1


2.     Sikap sosial
a.        Teknik Penilaian         : Penilaian sejawat (antar teman)
b.       Bentuk Instrumen       : Lembar Peer Assessment
c.        Kisi-kisi                          :

No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen

  1.  
Memberikan penilaian terhadap diri sendiri tentang nilai tanggung jawab
Lampiran Penilaian Sikap 1-3

d.       Instrumen: lihat Lampiran ...

e.        Rubrik Penilaian Sikap Sosial
Keterangan:

3.     Pengetahuan
a.      Teknik penilaian                      : Tes tertulis
b.      Bentuk instrumen                    : melengkapi dialog (isian singkat)
c.      Kisi – kisi
No.
Keterampilan/Indikator
Butir Instrumen
Tes Tertulis

1
Diberikan dialog singkat dalam bentuk rumpang. Kemudian siswa diminta untuk melengkapi rumpang tersebut dengan ungkapan yang tepat.
Soal nomor 1-5

d.      Instrumen                                  : Terlampir
e.        Pedoman penskoran: Setiap jawaban benar diberi skor 2 (dua)    

Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Predikat
Nilai Kompetensi
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
A
4
4
SB
A-
3.66
3.66
B+
3.33
3.33
B
B
3
3
B-
2.66
2.66
C+
2.33
2.33
C
C
2
2
C-
1.66
1.66
D+
1.33
1.33
K
D-
1
1

4.     Keterampilan
a.      Teknik penilaian                      : Tes lisan
b.      Bentuk instrumen                    : unjuk kerja
c.      Kisi – kisi

No.
Keterampilan/Indikator
Butir Instrumen
Tes Lisan

1
Disajikan berupa gambar yang di dalamnya tertera jam/tanda – tanda yang menunjukan waktu tertentu ( terdapat gambar bulan, matahari, dan langit yang merah) dan siswa diminta untuk membuat greeting yang tepat berdasarkan gambar tersebut.

Soal nomor 1-3
2
Diberikan situasi yang ditayangkan. Siswa diminta untuk membuat dialog singkat berdasarkan situasi tersebut.

Soal nomor 4-5

d.      Instrumen                                  : Terlampir
e.      Rubrik untuk penilaian keterampilan berbicara

ASPEK
KETERANGAN
SKOR


Pelafalan
·        Sangat jelas sehingga mudah dipahami
·        Mudah dipahami meskipun pengaruh bahasa ibu dapat dideteksi
·        Ada masalah pengucapan sehingga pendengar perlu  konsentrasi penuh
·        Ada masalah pengucapan yang serius sehingga tidak bisa dipahami

4
3

2
1
Tatabahasa
·        Tidak ada atau sedikit kesalahan tatabahasa
·        Kadang-kadang ada kesalahan tetapi tidak mempengaruhi makna
·        Sering membuat kesalahan sehingga makna sulit dipahami
·        Kesalahan tatabahasa sangat parah sehingga tidak bisa dipahami

4
3
2
1
Kosakata
·        Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat
·        Kadang-kadang menggunakan kosakata yang kurang tepat sehingga harus menjelaskan lagi
·        Sering menggunakan kosakata yang tidak tepat
·        Kosakata sangat terbatas sehingga percakapan tidak mungkin terjadi

4
3

2
1
Kelancaran
·        Sangat lancar.
·        Kelancaran sedikit terganggu oleh masalah bahasa
·        Sering ragu-ragu dan terhenti karena keterbatasan bahasa
·        Bicara terputus-putus dan terhenti sehingga percakapan tidak mungkin terjadi.

4
3
2

1

f.         Pedoman Penskoran:

Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Predikat
Nilai Kompetensi
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
A
4
4
SB
A-
3.66
3.66
B+
3.33
3.33
B
B
3
3
B-
2.66
2.66
C+
2.33
2.33
C
C
2
2
C-
1.66
1.66
D+
1.33
1.33
K
D-
1
1


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Berdasarkan hasil dari kegiatan magang II di SMP NEGERI 8 KOTA BENGKULU selama 9 hari, saya dapat mengetahui bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik walaupun fasilitas sarana dan prasarana yang belum cukup memadai untuk kurikulum 2013.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam program magang II ini hasil yang diharapkan dalam pengamatan ketujuh aspek tersebut terlaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
      Setelah mengikuti atau melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang II ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya

B.    Saran
Mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah yang dituju.Dengan terlaksakannya program magang II ini diharapkan saya bisa memahami dan mengaplikasikan dalam program selanjutnya.


No comments:

Post a Comment