LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 8 BENGKULU
LAPORAN
Diajukan untuk
Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian
Program Magang
Oleh :
Bemy Hariadi
NPM : 1521110113
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Magang II telah
diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Magang
(DPM) Guru
Pembimbing Magang (GPM)
Kiagus Baluqiah, M.Pd Dian Andriyanto, S.Pd
NBK 074871412 NIP 197904282006041016
Disetujui
Kepala Sekolah,
Salmi, M.Pd
NIP 196106171987032007
KATA
PENGANTAR
Puji syukur ke
hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga proses penulisan
Laporan Magang II dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih
payah sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Ibu Salmi, M.Pd
selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Bengkulu yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan observasi / magang.
2.
Bapak Kiagus Baluqiah
, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan membimbing
penulis selama melakukan kegiatan magang.
3.
Bapak Dian Andriyanto,
S.Pd selaku Guru Pamong yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melakukan observasi di sekolah.
4.
Bapak dan ibu guru
Serta Tata Usaha SMP Negeri 8 Bengkulu yang telah membantu dan membimbing
penulis selama melakukan kegiatan magang II ini.
5.
Rekan-rekan mahasiswa
yang memberikan masukan, motivasi, dan dorongan kepada penulis.
6.
Adik-adik siswa SMP
Negeri 8 Bengkulu yang penuh semangat dan antusias pada saat mengikuti
pelajaran yang disampaikan, semoga adik-adik menjadi orang yang berguna bagi
Agama, Bangsa dan Negara.
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Bengkulu,
16 Agustus 2017
Bemy
Hariadi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FKIP UMB)
sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan
pendidikan nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK
mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil kelulusan.
Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning outcome). Penetapan capaian
pembelajaran harus mengacu pada market
signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah
sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor
08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FKIP UMB
akan menjadi dasar pengembangan keahlian profesi, yaitu
guru pertama, guru
muda, guru madya, dan guru utama.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru harus memiliki
kompetensi professional, kepribadian dan sosial sesuai dengan bidang studi dan
keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki
kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan
awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum,
peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan
bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar.
Dari
semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat
sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1) Peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi
secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar ; (3)
peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis
penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program
pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Salah
satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan
pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah
belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakkan pendidikan
nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari
kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mengadaptasikan diri.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta
magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai
calon pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi
professional, cerdas, unggul, dan berwibawa.
B. TUJUAN
Secara
umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan
sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus program
magang bertujuan khusus sebagai berikut.
Program
magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya dengaan kompetensi
akademik bidang studi dan mentetapkan kemampuan awal calon gru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:
1.
Penelaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang digunakan guru;
2.
Penelaah strategi pembelajaran;
3.
Penelaah sistem evaluasi;
4.
Perancangan RPP
5.
Pengembangan media pembelajaran;
6.
Pengembangan bahan ajar; dan
7.
Pengembangan perangkat evaluasi;
C. MANFAAT
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini diantaranya :
a.
Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan
pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang manajemen dan kultur sekolah.
2. Mendapatkan
pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di
kelas.
3. Memperoleh
pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja sehingga dapat memahami adanya keterkaitan
ilmu dalam mengatasi permasalahan
pendidikan yang ada disekolah.
4. Memperoleh
daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah
pendidikan yang ada disekolah.
5. Memperoleh
pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
b. Bagi
Sekolah
1. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah tempat magang dengan FKIP UMB.
2. Memperoleh
kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan
professional.
c.
Bagi Universitas Muhammaddiyah Bengkulu
1. Memperoleh
umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna mengembangkan
kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Memperoleh
berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk mengembangkan
penelitian dan pendidikan.
BAB
II
HASIL
PENGAMATAN
A.
Penelahaan terhadap Kurikulum dan
Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum
di Indonesia, kita mengenal beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal
kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru muncul kurikulum 1975 yang
disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan
disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004
yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya,
KBK ini mengalami perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi
sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kemudian
mengalami perubahan lagi yang di terapkan sampai sekarang ini yaitu Kurikulum
2013 (K13).
Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi berdasarkan
pengertian kurikulum tersebut. Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.
Tantangan internal
Tantangan internal
antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan
internal lainnya terkait denganperkembangan penduduk indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usiatidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif
ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai
70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b.
Tantangan eksternal
Tantangan eksternal
antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan
industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari
agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern.
c.
Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1.
Penguatan pola pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2.
Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3.
Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
4.
Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5.
Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6.
Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7.
Penguatan pola pembelajaran kritis.
d.
Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut:
1.
Penguatan tata kerja guru lebih
bersifat kolaboratif
2.
Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
dan
3.
Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.
e.
Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara
pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik
sebagai berikut :
1.
Mengembangkan keseimbangan antara
sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2.
Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4.
Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat,berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
terdiri atas:
a.
Kerangka dasar Kurikulum;
b.
Struktur Kurikulum
c.
Silabus
d.
Pedoman mata pelajaran.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri
atas:
a.
Kompetensi inti sikap spiritual;
b.
Kompetensi inti sikap
sosial;
c.
Kompetensi inti pengetahuan; dan
d.
Kompetensi inti keterampilan.
B. Penelahaan terhadap Strategi
Pembelajaran
Strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untk memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya pembelajaran dapat
dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.
a. Strategi
yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran
Dalam pengamatan kami strategi
yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan di capai misalnya dalam
pembelajaran B.inggris strategi yang digunakan
adalah model discovery learning. Dengan model ini siswa di
kelompokan dalam bebrapa kelompok, masing-masing
kelompok mempunyai anggota 3-5 orang. Setelah itu siswa mendiskusikan
permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
Hal ini dilakukan guru agar
siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai
dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.
b. Strategi
yang digunakan guru dengan materi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan hasil pengamatan
yang kami lakukan dikelas VII pada pelajaran B.inggris guru dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau
metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual. Metode-metode sangat sesuai
dengan materi pembelajaran karena dengan menggunakan metode ini bisa dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pembelajaran yang disampaikan. Selain itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam
belajar.
c. Tujuan,
materi dengan metode yang digunakan oleh guru
Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang
lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode,
alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus sesuai dan digunakan untuk mencapai tujuan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan hasil pengamatan
kami pada mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8 BENGKULU metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP
yang di buat. Guru menyesuaikan metode yang digunakan dengan jumlah siswanya,
yaitu metode diskusi, ceramah, pemecahan masalah., Tanya jawab.metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar
yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
d. Alat
peraga yang digunakan oleh guru dengan materi dan tujuan
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar
adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa
tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh
setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata
pelajaran B. INGGRIS SMPN 8 BENGKULU
sesuai dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD, laptop, yang
mendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya
untuk mata pelajaran B.INGGRIS saat penting untuk mendukung proses belajar
siswa.
C. Penelaahan terhadap Sistem Evaluasi
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan,dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan
penetapan kualitas (nilai dan arti ) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggung
jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Arifin. 2012: 9) atau dengan
kata lain evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan untuk me-reka ulang,
dan mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan
yang terjadi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan harapan
agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan nantinya. Bagi seorang tenaga pendidik yang memiliki wewenang
untuk memotori kegiatan pembelajaran maka evaluasi pembelajaran ini sangat
penting untuk mereka perhatikan. Evaluasi pembelajaran ini memiliki berbagai
fungsi utama yang diantaranya:
1.
Evaluasi pembelajaran sangat baik digunakan untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada saat pembelajaran yang
telah berlangsung. Dengan mengetahui kekurangan pembelajaran yang terdahulu
maka seorang tenaga pendidik akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran
yang selanjutnya.
2.
Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan
menemukan kelebihan yang dengannya dapat diupayakan untuk dipertahankan atau
ditingkatkan pada pembelajaran yang selanjutnya.
3.
Sebagai dasar perencanaan kegiatan pembelajaran yang
akan datang. Seorang tenaga pendidik dapat menjadikan hasil evaluasi
pembelajaran tersebut sebagai dasar penentuan target yang hendak dicapai pada
pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.
4.
Berdasarkan telaah RPP yang digunakan guru di SMP
Negeri 8 Kota Bengkulu, sistem evaluasi yang digunakan adalah sesuai dg KI 1,
KI2, KI3, KI4.
Terlampir
D.
Perancangan
RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD
yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan
bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar ”.
Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP
adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan. Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan individual peserta
didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat,
motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta
didik.
3. Berpusat pada peserta didik
untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca
dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan
tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan
dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran
tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi
informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65
Th 2013.
1. Identitas
sekolah
2. Identitas
mata pelajaran
3. Kelas/semester
4. Materi
pokok
5. Alokasi
waktu
6. Tujuan
pembelajaran
7. Kompetensi
dasar dan indicator pencapaian kompetensi
KD – KI 1
KD – KI 2
KD – KI 3
Indikator…….
Indikator…….
KD – KI 4
Indikator…….
Indicator…….
8. Materi
pembelajaran
9. Alokasi
waktu
10. Metode
pembelajaran
11. Media
pembelajaran
12. Sumber belajar
13. Langkah-langkah
pembelajaran
14. Penilaian/evaluasi
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMPN 8 BENGKULU mata pelajaran B.Inggris kelas VII sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran
(RPP) standar proses No 65 Th 2013.
RPP TERLAMPIR
E.
Pengembangan
Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini
cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut
Briggs (1977) media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
© Media
LCD projector,
© Laptop,
Kemudian menurut National
Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri
8 Kota Bengkulu, guru hanya menggunakan media pembelajaran seperti , LKS, papan
tulis. LKS dibuat sendiri oleh guru Mapel karena pengiriman buku paket belum
sampai ke SMPN 8 BENGKULU.
F. Pengembangan Bahan Ajar
Pengembahan bahan ajar di sekolah
perlu memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum.
Untuk menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak dalam
pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu alternative
bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu.
G. Pengembangan Perangkat Evaluasi
Dalam mengetahui tingkat pemahaman
siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar ini dapat
di sebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang
harus dicapai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang sudah
ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian kompetensi inti sikap spiritual,
kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan, dan kompetensi inti
keterampilan.
1. Sikap spiritual
a.
Teknik
Penilaian : Tertulis
b.
Bentuk
Instrumen : Learning Journal
c.
Kisi-kisi :
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir
Instrumen
|
1.
|
Menulis learning log tentang
kesyukuran berkesempatan belajar Bahasa Inggris
|
Lampiran 1
|
d.
Instrumen:
terlampir
e.
Rubrik
Penilaian Sikap Spiritual
No
|
Indikator
|
Skor
|
1
|
Menggunakan
8 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
|
5
|
2
|
Menggunakan
6 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
|
4
|
3
|
Menggunakan
4 kata positif dan dua diantaranya adalah kata “God” dan “Thank”
|
3
|
4
|
Menggunakan
4 kata positif tanpa kata “God” dan “Thank”
|
2
|
5
|
Menggunakan
kurang dari 4 kata positif tanpa kata “God” dan “Thank”
|
1
|
2.
Sikap sosial
a.
Teknik Penilaian :
Penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk Instrumen :
Lembar Peer Assessment
c.
Kisi-kisi :
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir
Instrumen
|
|
Memberikan penilaian terhadap diri sendiri tentang
nilai tanggung jawab
|
Lampiran Penilaian Sikap 1-3
|
d. Instrumen: lihat Lampiran ...
e.
Rubrik Penilaian Sikap Sosial
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : melengkapi
dialog (isian singkat)
c. Kisi – kisi
No.
|
Keterampilan/Indikator
|
Butir
Instrumen
|
Tes Tertulis
|
||
1
|
Diberikan dialog
singkat dalam bentuk rumpang. Kemudian siswa diminta untuk melengkapi rumpang
tersebut dengan ungkapan yang tepat.
|
Soal
nomor 1-5
|
d. Instrumen : Terlampir
e.
Pedoman penskoran: Setiap jawaban benar diberi skor 2 (dua)
Konversi
Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Predikat
|
Nilai
Kompetensi
|
||
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Sikap
|
|
A
|
4
|
4
|
SB
|
A-
|
3.66
|
3.66
|
|
B+
|
3.33
|
3.33
|
B
|
B
|
3
|
3
|
|
B-
|
2.66
|
2.66
|
|
C+
|
2.33
|
2.33
|
C
|
C
|
2
|
2
|
|
C-
|
1.66
|
1.66
|
|
D+
|
1.33
|
1.33
|
K
|
D-
|
1
|
1
|
4.
Keterampilan
a. Teknik penilaian : Tes lisan
b. Bentuk instrumen : unjuk
kerja
c. Kisi – kisi
No.
|
Keterampilan/Indikator
|
Butir
Instrumen
|
Tes Lisan
|
||
1
|
Disajikan berupa
gambar yang di dalamnya tertera jam/tanda – tanda yang menunjukan waktu
tertentu ( terdapat gambar bulan, matahari, dan langit yang merah) dan siswa
diminta untuk membuat greeting yang tepat berdasarkan gambar tersebut.
|
Soal
nomor 1-3
|
2
|
Diberikan situasi
yang ditayangkan. Siswa diminta untuk membuat dialog singkat berdasarkan
situasi tersebut.
|
Soal
nomor 4-5
|
d. Instrumen : Terlampir
e. Rubrik untuk
penilaian keterampilan berbicara
ASPEK
|
KETERANGAN
|
SKOR
|
Pelafalan
|
·
Sangat
jelas sehingga mudah dipahami
·
Mudah
dipahami meskipun pengaruh bahasa ibu dapat dideteksi
·
Ada
masalah pengucapan sehingga pendengar perlu
konsentrasi penuh
·
Ada
masalah pengucapan yang serius sehingga tidak bisa dipahami
|
4
3
2
1
|
Tatabahasa
|
·
Tidak
ada atau sedikit kesalahan tatabahasa
·
Kadang-kadang
ada kesalahan tetapi tidak mempengaruhi makna
·
Sering
membuat kesalahan sehingga makna sulit dipahami
·
Kesalahan
tatabahasa sangat parah sehingga tidak bisa dipahami
|
4
3
2
1
|
Kosakata
|
·
Menggunakan
kosakata dan ungkapan yang tepat
·
Kadang-kadang
menggunakan kosakata yang kurang tepat sehingga harus menjelaskan lagi
·
Sering
menggunakan kosakata yang tidak tepat
·
Kosakata
sangat terbatas sehingga percakapan tidak mungkin terjadi
|
4
3
2
1
|
Kelancaran
|
·
Sangat
lancar.
·
Kelancaran
sedikit terganggu oleh masalah bahasa
·
Sering
ragu-ragu dan terhenti karena keterbatasan bahasa
·
Bicara
terputus-putus dan terhenti sehingga percakapan tidak mungkin terjadi.
|
4
3
2
1
|
f.
Pedoman Penskoran:
Konversi
Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Predikat
|
Nilai
Kompetensi
|
||
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Sikap
|
|
A
|
4
|
4
|
SB
|
A-
|
3.66
|
3.66
|
|
B+
|
3.33
|
3.33
|
B
|
B
|
3
|
3
|
|
B-
|
2.66
|
2.66
|
|
C+
|
2.33
|
2.33
|
C
|
C
|
2
|
2
|
|
C-
|
1.66
|
1.66
|
|
D+
|
1.33
|
1.33
|
K
|
D-
|
1
|
1
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan magang
II di SMP NEGERI 8 KOTA BENGKULU selama 9 hari, saya dapat mengetahui bahwa
proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik
walaupun fasilitas sarana dan prasarana yang belum cukup memadai untuk
kurikulum 2013.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dalam program magang II ini hasil
yang diharapkan dalam pengamatan ketujuh aspek tersebut terlaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Setelah mengikuti atau melaksanakan kegiatan
magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan
kondisi lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Maka dari itu saya berharap semoga
hasil dari kegiatan Magang II ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman
ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya
B. Saran
Mahasiswa
magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar
memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah yang dituju.Dengan
terlaksakannya program magang II ini
diharapkan saya bisa memahami dan mengaplikasikan dalam program selanjutnya.
No comments:
Post a Comment