BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FKIP UMB) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terkait oleh kebijakan pendidik nasional di bidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK masyarakat bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil lulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (leraning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ((KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FKIP UMB akan menjadi dasar pengembangan keahlian sesuai dengan strata keahlian profesi, yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.Pasal 1 ayat (1) PP No. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesi dengan tugas utsms mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidik formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang diharapkan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini disiapkan melalui pendidik akademik dan pendidikan profesi.Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukkan keterampilan, pengembang pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakkan pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mengadaptasi diri. FKIP UMB telah merancang dan menetapkan program magang sebagai bagian integral kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang yaitu Magang I, Magang II, dan Magang III. setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang berbeda. Masing-masing program magang memiliki bobot SKS sebagai magang I berbobot 1 SKS, magang II berbobot 2 SKS, dan magang III berbobot 2 SKS. Kegiatan magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah, sedangkan pembimbingnya dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan Guru Pembimbing Magang (GPM) di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.Setiap program magang memiliki tujuan yang berbeda. Magang I bertujuan membangun lanadasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan. Magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik bidang studi dan memantapkan awal gru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Magang III bertujuan memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru. Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dalam memperoleh kompetensi akademik.
B. Tujuan
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus program magang bertujuan sebagai berikut.
Program Magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui:
1. Pengamatan langsung kultur sekolah;
2. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial;
3. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
4. Pemgamatan langsung proses pembelajaran di kelas ; dan
5. Refleksi hasil pengamtan proses pembelajaran.
Program Magang III bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik bidang studi dan menetapkan keterampilan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melaui:
1. Penelaan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
2. Penelaan strategi pembelajaraan;
3. Penelaas sistem evaluasi;
4. Perancangan media pembelajaran;
5. Pengembangan media pembelajaran
6. Pengembang bahan ajar; dan
7. Pengembang perangkat evaluasi.
Program Magang III bertujuan
memberikan pengalaman awal tambahan sesuai kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru. Magang III juga bertujuan menyiapkan kemampuan awal calon pendidik dengan mengalami langsung mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam waktu yang terbatas dengan menjadi “asisten guru”, misalnya: mencoba mengajar dengan bimbingan melekat Guru Pembimbing magang, dengan tujuan mengalami langsung proses pembelajaran, pemantapan jati diri pendidik, dan bukan untuk keterampilan pembelajaran seperti yang terdapat pada {rogram Pengalaman Lapangan (PPL).
memberikan pengalaman awal tambahan sesuai kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru. Magang III juga bertujuan menyiapkan kemampuan awal calon pendidik dengan mengalami langsung mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam waktu yang terbatas dengan menjadi “asisten guru”, misalnya: mencoba mengajar dengan bimbingan melekat Guru Pembimbing magang, dengan tujuan mengalami langsung proses pembelajaran, pemantapan jati diri pendidik, dan bukan untuk keterampilan pembelajaran seperti yang terdapat pada {rogram Pengalaman Lapangan (PPL).
C. Manfaat
Program magang ini di harapkan bermanfaat bagi mahasiswa, diantaranya:
1. Mendapatkan pemahaman, pengayatan, dan pengalamandi bidang manajemen da kultur sekolah;
2. Mendapatkan pengalaman melaui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial di sekolah;
3. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas;
4. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah;
5. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah;
6. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerialdi sekolah; dan
7. Memberi kesempatan umtuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
BAB II
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu, dilaksanakan selama 1 bulan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan tambahan. Kegiatan inti meliputi; pelaksanaan observasi kelas sebanyak 10 kali pertemuan, pelaksanaan pembelajaran terbimbing sebanyak 10 kali pertemuan, dan pelaksanaan ujian individu sebanyak 10 kali (menyiapkan kemampuan awal calon pendidik, mencoba langsung proses belajar mengajar, dan pemantapan jati diri sebagai pendidik). Sedangkan kegiatan tambahan meliputi; melaksanakan upacara bendera setiap hari senin dan jumat bersih setiap hari jumat. Adapun uraian kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa magang III, adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Observasi di Sekolah
Pada hari rabu, 03 Oktober 2018 mahasiswa magang III diterima di lokasi magang yang bertempat di SMAN 4 Kota Bengkulu yang diantar langsung oleh dosen pembimbing, kemudian dilanjutkan dengan serah terima ke pihak sekolah. Setelah proses serah terima, kemudian kami bertemu dengan pegawai bagian kurikulum,beliau memberikan arahan kepada kami mengenai tata tertib dan kedisiplinan di dalam sekolah. Beliau mengintruksikan kepada mahasiswa magang agar mengikuti upacara bendera setiap hari senin. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses perkenalan guru pamong masing-masing. Setelah proses perkenalan dengan guru pamong, dilanjutkan dengan observasi tentang gambaran dan kondisi sekolah.Pada hari kamis, 04 Oktober 2018 mahasiswa magang konsultasi dengan guru pamong mengenai perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, RPP, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu, mahasiswa magang konsultasi mengenai jadwal mengajar dan materi apa yang akan diajarkan. Guru pamong memberikan silabus dan materi yang akan diajarkan oleh mahasiswa magang dan membimbing mahasiswa magang untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Selain mengembangkan perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP), mahasiswa magang III dibimbing untuk membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS).Setelah konsultasi, mahasiswa diajak oleh guru pamong untuk melihat kelas yang akan ditempati mengajar agar ketika mahasiswa mengajar tidak kebingungan untuk mencari kelas. Kemudian mahasiswa magang III menuju ruang tata usaha untuk menanyakan data-data tentang sejarah berdirinya sekolah SMAN 4 Kota Bengkulu, visi dan misi sekolah, keadaan siswa, sarana dan prasarana, serta tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Pelaksanaan Observasi di Kelas
Pada hari Jumat, 05 Oktober 2018 mahasiswa magang melakukan pengamatan di kelas, berdasarkan arahan dari guru pamong untuk melihat langsung tata cara pembelajaran di kelas dan bagaimana perilaku siswa di dalam kelas saat dimulai hingga akhir pembelajaran.Kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran tentunya tidak lepas dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegatan penutup. Sebelum masuk pada materi inti, guru memberikan apersepsi kepada siswa, dan siswa merespon dengan baik. Dalam proses pembelajaran guru menjelaskan materi yang diajarkan secara runtut di sela–sela pelajaran guru memberikan sebuah motivasi kepada siswa agar semakin bersemangat belajar. Guru memberikan contoh–contoh materi yang diajarkan secara sederhana dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan. Guru memberikan latihan kepada siswa secara individu. Guru mendampingi dan membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan latihan yang diberikan. Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan materi yang telah di ajarkan lalu memberikan tugas dan menyampaikan pembelajaran berikutnya, setelah itu guru mengucapkan salam penutup.mahasiswa magang III melakukan observasi kedua di kelas XI. mahasiswa magang III mengamati sikap siswa dalam kelas.Sebagian siswa banyak yang suka menganggu temannya yang sementara belajar, tetapi banyak pula yang betul–betul memperhatikan guru untuk mengajar sehingga mereka dapat paham materi yang di sampaikan oleh guru.
3. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran di Kelas
Pelaksanaan pembelajaran di kelas tentunya perlu disusun suatu perencanaan pembelajaran yang di laksanakan mahasiswa magang III di SMA 4 Kota Bengkulu untuk pembelajaran terbimbing, terdiri beberapa kompetensi dasar, dengan rincian.
4. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu terdiri dari pemberian Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Tugas Rumah (PR), dan ulangan harian.Mahasiswa memberikan Lembar kegiatan Siswa (LKS) di kelas secara individu sebanyak 4 kali. Siswa di berikan PR sebanyak dua kali dan pemberian ulangan harian sebanyak satu kali selama mahasiswa melaksanakan magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu.
5. Kegiatan dan Tugas-tugas Lain
Kegiatan dan tugas-tugas lain yang dilaksanakan mahasiswa selama magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu yaitu mahasiswa mengikuti upacara bendera setiap hari senin. Dan melakukan jumat bersih setiap hari jumat.
B. Pembahasan
Sebagai seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, tentunya perlu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran yang digunakan mahasiswa selama proses pembelajaran dari mulai pertemuan terbimbing, pertemuan individu, hingga mahasiswa melaksanakan ujian yaitu terdiri dari satu materi pokok “cramah”, dan satu buah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dengan melaksanakan pembelajaran di kelas sebanyak 5 kali pertemuan.Selama mahasiswa magang III melaksanakan proses pembelajaran di kelas, tentunya tidak lepas dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa selama proses pembelajaran yaitu memberikan salam, terbiasa berdoa sebelum belajar, mengecek kehadiran siswa, memberikan apersepsi, dan menyampaikan KD dan tujuan pebelajaran.
Kegiatan inti yang dilakukan mahasiswa yaitu mahasiswa menggunakan model/metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, diskusi, dan telaah buku dan pendekatan scientific. Pendekatan scientific adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal–hal yang igin diketahui), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/menganalisis/mengelolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri hasil dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Pertemuan pertama (terbimbing) mahasiswa membawakan materi pengertian ceramah. Ketika proses pembelajaran berlangsung menurut guru pamong mahasiswa memberikan motivasi dan apersepsi dengan baik, mahasiswa masih kurang mampu menguasai kelas dari pembelajaran dimulai hingga akhir. Disamping itu mahasiswa mengalami sedikit kesulitan mengenai penguasaan materi pelajaran. Namun, pada pembelajaran berikutnya mahasiswa berusaha memperbaiki kekurangan itu.Pertemuan kedua (terbimbing), mahasiswa membawakan materi struktur ceramah. Pembelajaran kali ini, menurut guru pamong mahasiswa membawakan materi dengan baik, penguasaan kelas yang dilakukan mahasiswa sudah lumayan baik. Karena siswa sangat antusias merespon pembelajaran dan siswa sangat menyukai pembelajaran yang menyenangkan.
Pertemuan pertama mandiri atau individu, mahasiswa membawakan materi cramah dalam berbagai aspek. Mahasiswa menggunakan metode pendekatan scientific dengan model/metode pembelajaran Telaah referensi dan diskusi. Setelah siswa membaca dan memahami materi, kemudian mahasiswa Magang III menjelaskan materi serta memberikan siswa kesempatan untuk bertanya tentang materi yang tidak di pahami. Dan setelah itu siswa di beri soal latihan dan salah satu siswa yang telah selesai mengerjakan soal latihan tersebut di tunjuk untuk mengerjakannya di papan tulis dan temannya yang lain mencocokkan pekerjaannya.
Pertemuan kedua mandiri atau individu, mahasiswa magang III membawakan materi struktur, isi, dan kebahasaan dalam ceramah. Dimana materi ini memberikan penjelasan baik.
Berdasarkan dari materi yang telah dipelajari selama proses pembelajaran yang disampaikan oleh Mahasiswa magang III dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua siswa mengalami kesulitan–kesulitan dalam proses pembelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran adalah siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru menjelaskan dan memang kurang kemampuannya dalam perhitungan sehingga siswa tersebut kesulitan mengerjakan soal latihan. Namun demikian, siswa–siswa tersebut tetap menjalankan kewajibannya ketika diberikan tugas.
Berdasarkan dari pertemuan pertama (terbimbing) hingga pertemuan individu, adapun kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa selama proses pembelajaran yaitu:
a. Pada pertemuan pertama (terbimbing) mahasiswa mengalami sedikit kesulitan mengenai penguasaan materi.
b. Penguasaan kelas; menghadapi siswa yang sering keluar masuk kelas, siswa sering kacau ketika temannya sedang belajar, siswa tidak mau mendengar nasihat mahasiswa magang III, dan suka menganggu temannya yang sedang belajar.
Berdasarkan dari pertemuan pertama hingga akhir adapun kesulitan- kesulitan yang dialami oleh siswa saat belajar adalah yaitu:
a. Sebagian siswa sulit untuk mengeti dan memahami materi.
b. Sebagian siswa sulit memahami kalimat majemuk di dalam ceramah.
d. Siswa sulit dalam mengerjakan soal.
1. Penyiapan Kemampuan Awal Calon Pendidik
a. Kesiapan Perangkat Pembelajaran yang akan Digunakan
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang baik dan bermutuh sesuai dengan kurikulum 13, maka perangkat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan pedoman pengajaran yaitu RPP dan silabus yang telah dirangcang bersama guru pembimbing magang III. Parangkat yang digunakan untuk mengajar sangat sesui dengan ketentuan-ketentuan dalam pembelajaran. Karena semuanya di sesuaikan dengan pembaharuan kurikulum 13 (berdasarkan revisi 2018). Pedoman yang digunakan yaitu buku panduan guru.
b. Kelengkapan Prangkat Pembelajaran yang Disiapkan
Kelengkapan prangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran yang telah disiapakan, semuanya sudah disiapkan secara matang. Karena sebelum melakukan proses pembelajaran, pengajar telah menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di ambil dari guru pembimbing magang (GPM). Selaku guru yang menuntun serta membimbing calon pengajar dalam melaksanakan pengajaran yang baik, berkualitas, serta berjiwa seorang pengajar dan pendidik. (RPP Terlampir)
c. Ketepatan Perangkat Pembelajaran yang Akan Digunakan
Seorang calon pengajar, memang harus memiliki ketepatan perangkan pengajaran. Agar pengajaran yang dilakukan dalam kelas dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan tuntunan yang telah ada. Perangkat pengajaran yang digunakan calon pengajar semuanya sesuai dengan pedoman yang telah ada, semuanya di sesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan kesiapan seorang peserta didik. Karena perangkat yang digunakan telah dipikirkan secara matang, di ambil dari rencana pelaksanaan pembelajar yang sudah di telaah sebelum mengajar. Sehingga calon pengajara dapat mengungkapkan bahwa perangkat yang digunakan sudah tepat dan baik untuk digunkan.
2. Mencoba Langsung Proses Belajar Mengajar (Menjadi Asisten Guru) Dengan Bimbingan Guru
a. Mengkondisiskan Kesiapan Siswa untuk Belajar
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, maka calon pengajaran harus mampu mengkondisikan kelas. Agar proses belajar dapat berjalan dengan baik dan siswa bisa menangkap pemelajaran dengan epektif. Semuanya tercantum dalan kegiatan pendahuluan yang telah dirancang oleh pengajar sesuai dengan ketentuan kurikulum 13 revisi 2018.
b. Melakuan Apersepsi (pengamatan) Pembelajaran dengan tepat
Apersepsi memang sangat baik dilakukan sebelum mengajar atau memberi materi kepada siswa. Agar proses pembalajaran yang akan dilakukan bisa berjalan dengan baik. Pengamatan yang dilakukan harus tertuju kesemua siswa dan materi yang akan diajarkan. Karena seorang pendidik atau pengajar harus mampu menguasai materi dengan baik, agar apa yang akan diajarkan kepada siswa akan tersampaikan dengan baik dan tepat.
c. Ketepatan Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Mengelolah kelas adalah suatu keterampilan yang bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Atau dapat juga diartikan sebagai keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta mengembalikan kepada kondisi yang optimal apa bila terdapat gangguan baik sementara maupun yang berkelanjutan.
Ada beberapa cara yang akan digunakan oleh seorang calon guru yang baik dalam mengelola kelas, yaitu:
1. Memahami teori pembelajaran
2. Menguasai materi pembelajaran
3. Gaya mengajar yang khas
4. Gunakan metode mengajar dan media yang tepat
5. Kontrol disiplin belajar
6. Kesiapan siswa
Inilah beberapa cara yang dapar dilakukan oleh pengajar agar proses belajar bisa berjalan dengan baik.
d. Menunjukan kemapuan dalam bertanya jawab
Bertanya jawab adalah hal yang tidak asing lagi dalam peroses pembelajaran, untuk mengetahui sejauh mana kemapuan seorang siswa dalam memahami dan mengetahui materi pembelajaran yang akan atau sedang dilakukan. Semuanaya bertujuan untuk menyukseskan proses pembelajaran. Semanya menjadi pertimbangan dalam kegiatan mengajar, karena kemampuan dalam bertanya jawab haruslah baik dan sesuai dengan tuntunannya yaitu:
1. Jelaskan ketidakpahaman anda
2. Beritahu apa yang anda pahami atau ketahui
3. Beri tahu apa yang anda tidak pahami dan ketahui
4. Bertanyalah dengan nada percaya diri
5. Membalas respon yang tidak diinginkan
6. Bicaralah dengan cara sebaik mungkin
7. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang diajaran.
Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukang pertanyaan yang baik.
e. Menunjukan Kemampuan dalam Menumbuhkan Antusiasme Belajar Siswa
Seorang pengajar harus memiliki kemampuan dalam menumbuhkan antusiasme belajar siswa. Agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, sesuai dengan keinginan. Cara-cara yang dapat dilakukan yaitu:
1. Memberikan pengjaran yang tepat
2. Menguasai materi
3. Berpusat kesetiap arah
4. Diselingi dengan humor
Beberapa kemampuan diatas harus dimiliki oleh seorang pengajar agar dapat menarik minat belajar siswa.
f. Menunjukan Kemampuan dalam Memotivasi Siswa untuk Belajar
Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh pengajar. Karena pengajar wajib memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa untuk pemicu siswa agar belajar dengan baik. Karena itulah seorang pengajar harus menunjukkan kemampuan dalam memotivasi siswa untuk belajar. Ada 3 cara yang dapat digunakan, yaitu:
1. Memiliki impian
2. Menguasai skill belajar
3. Cara pandang yang benar akan sekolah
Cara ini dapat dikembangkan sedemikian luas dengan penjelasan yang baik, agar dapat menumbuhkan siswa yang cerdas.
g. Menunjukan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Sesuai Skenario
Pengajar harus mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario, agar apa yang diajarkan semuanya terstruktur. Kemapuan ini biasanya bersifat mengalir sesui dengan situasi dan kondisi belajar. Tetapi jika pengjaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat, maka pembelajaran yang akan dilakukan bisa berjalan dengan efektif.
h. Menunjukkan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran dengan Media yang Tepat dan Bermakana
Dalam peroses pembelajaran media adalah salah satu bahan yang menentukan suksesnya sebuah proses belajar. Karena dengan media yang baik maka pembelajaran akan berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya. Seingga seorang pengajar harus mampu melaksanakan pengjarana dengan menggunakan media yang tepat, sesuai dengan perkembangan zaman dan pembaharuan gelobal. Pengajar memang harus memiliki metode mengajar yang luas, kreatif, unik, dan bermakna. Media yang digunakan yaitu LCD.
i. Menunjukan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran dengan Materi dan Sumber Pembelajaran yang Valid dan Tepat
Dalam mengajar, pengajar harus memiliki kemampuan yang sangat baik. Semua itu bertujuan untuk kebaikan siswa yang akan diajar. Semua yang akan diberikan pengajar kepada siswa semuanya akan diterapkan kembali kejenjang selanjutnya. Karena itu pengajar harus melakukan pengajaran dengan materi dan sumber yang tepat, sesuai dengan pedoman buku yang telah disiapkan serta ditambah dengan sumber-sumber yang tepat. Semuanya dilakukan agar siswa dapat memahami materi ajar dengan baik. Sumber yang digunakan yaitu buku paket bahasa Indonesia siswa revisi 2017.
j. Menunjukan Kemampuan Mengevaluasi Pembrelajaran dengan Tepat
Seorang pengajar yang baik harus memiliki kemampuan mengevaluasi pembelajaran dengan tepat dan baik. Semuanya dilakukan untuk melihat apakah proses pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan baik atau belum. Jika sudah baik makan bisa dilanjutkan tetapi jika belum baik maka harus mencari titik dimana letak ketidak berhasilanya sebuah proses pembelajaran tersebut. Serta harus mecari metode atau cara pengjaran yang lebih efektif untuk siswa yang diajar. Karena setiap usai pengajaran evaluasi harus dilakukan.
3. Pemantapan Jati Diri Sebagai Pendidik
a. Menunjukan Tanggung Jawab (Menylesaikan Tugas Sesuai dengan Kemampuan).
Pengajar harus memiliki tanggung jawab yang sanagt besar. Karena semua kunci kesuksesan dalam pembelajaran adalah seorang pengajar itu sendiri. Sehingga seorang pengajar harus memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan kejuruan yang telah ia tempu selama ini. Karena seorang pengajar harus tahu bahwa kewajiban dan tugasnya adalah mencerdaskan generasi mudah.
b. Menunjukan Kemandirian dan tidak Bergantung Kepada Mahasiswa Magang Lainnya
Seorang calon pengajar harus memiliki kemandirian yang baik, dan anti dengan bergantung kepada orang lain karena itu adalah sebuah perinsip seorang calon pengajar yang profesional dan memiliki tanggung jawa serta kemandirian yang koko. Secara pribadi pengjara mengatakan bahwa pengajar sendiri selama melaksanakan mgang III tidak perna meminta atau bergantung kepada orang lain, kecuali guru pembimbing magang (GPM).
c. Jujur dan Amanah dalam Pelaksanaan Tugas
Pengajar selaku peserta magang III selama melaksanakan pengabdiam di SMAN 4 Kota Bengkulu satu bulan penuh. Selalu jujur dan memegang amanah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan, serta memberikan pengajaran sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pihan sekolah.
d. Kedisiplinan Diri dalam Pelaksanaan Tugas
Kedisiplinan adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi seorang calon pengajar. Karena jika seorang pengjara memiliki kedisiplinan yang baik maka pengjar tersebut bisa di bilang pengajara yang berpotensi. Begitu juga dengan diri peserta magang, kami telah melaksanakan kegiatan pengambdian kami dengan baik, menjalani tugas mengajar dengan baik, dan selalu disiplin waktu. Karena jiwa kami adalah jiwa generasi yang berkualitas. Kedisiplinan ini kami dapatkan dari bangku kuliah dan orang-orang asing seperti di Negara Jepang.
e. Menunjukan Komitmen dan Loyalitas dalam Pelaksanaan Tugas
Pengajar selau berkomitmen yang baik dalam melakukan tugas mengajar. Semuanya dilakukan untuk melihat sebatas mana kemanpuna yang pengajar miliki selama melaksanakan magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu.
f. Menunjukkan Kreativitas dan Inovasi dalam Pelaksanaan Tugas
Pengajaran yang diberikan berbasi dan seimbang dengan perkembanagn zaman, semuanya telah dipikirkan oleh pengajar dengan baik. Semua pengajaran selalu memiliki kerativitas yang baik dan inovasi yang baik sesuai dengan kemampuan dan pemahaman seorang pengajar sendiri. Pengjar mendapatkan inovasi dari beberapa sumber terutama di media seperti Google dan sebagainya.
g. Menunjukkan Kepekaan dan Empati Positif Terhadap Pihak-Pihak yang lain
Selama melaksanakan magang III selama kurang lebih satu bulan. Pengajar telah menunjukan rasa empati yang positif terhadap semua pihak. Karena dosen pengajar pernah berkata “kalau mau dihargai maka hargai orang lain, jika ingin dikenal maka kenalkanlah diri sendiri. Dengan kunci penuh manfaat bagi semua pihak”.
h. Mampu Membangun Komunikasi Aktif dan Positif
Magang III berjalan dengan baik, karena didasari oleh komunikasi yang aktif dan positif. Jika komunikasi yang di lakukan tidak aktif makan bisa dibilang magang yang dilaksanakan selama satu bulan gagal (failing and not succeeding all in vain). Tetapi pengajar telah melaksanakan semuanya dengan baik dan teratur.
i. Mampu Membangun Kerjasama yang Positif dengan Pihak-Pihak yang lain
I feel that I have done positive cooperation with other parties. So that all parties like to and trust us. semuanya pengajar lakukan dengan percaya diri dan menjalin kerjasama yang positif terhadap pihak lain.
j. Menunjukkan Pribadi yang Berkarakter dalam Ucapan, Sikap, Prilaku, dan Tindakan
Kepribadian yang baik adalah kpribadian yang disukai oleh orang lain. Dengna karakter yang positif disertai dengan sikap, ucapan, prilaku, dan tindakan yang baik. Pengajar merasa tela melaksanakan semuannya dengan baik dan sesuai dengan tuntutan yang trelah ada. Sehingga magang III yang pengajar lakukan atau laksanakan bisa berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan magang III di SMAN 4 Kota Bengkulu. Penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas dari seorang guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai tenaga pendidik. Dalam proses pembelajaran guru sebagai tenaga pengajar yang mentrasfer ilmu yang telah dia miliki terhadap peserta didiknya Guru pun ditugaskan untuk bisa merancang RPP Kurikulum 13, sebagai pedoman pengajarannya nanti ketika didalam kelas. Sehingga proses pemelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan Efektif, efisien, dan terpercaya.
B. Saran
Ada baiknya pendidikan yang di berikan bukan hanya untuk melahirkan orang-orang cerdas yang takut pada kekuasaan dan kekuatan uang. Melainkan melahirkan orang-orang yang militant, peka terhadap kondisi social yang ada dan berani membentuk opini terhadap bangsa.
No comments:
Post a Comment