Wednesday, June 10, 2020

Tahapan Promosi Kesehatan (PROMKES)



TAHAPAN PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.
1. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995). Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Informasi yang terkandung dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan keperawatan selanjutnya.
Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan. Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan bahwa bagi profesional kesehatan yang peduli tentang membangun masyarakat yang sehat, ada dua alasan dalam melakukan pengkajian kesehatan komunitas, yaitu sebagai informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai pemberdayaan.
a)Menentukan Kebutuhan Manusia
b)         Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi kesehatan
c)         Proses pengkajian dalam promosi kesehatan
d)         Menentukan tindak lanjut dalam pengkajian promosi kesehatan lokal,

2. Tahap Perencanaan
a. Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan
Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan memeiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam tahap perencanaan memerlukan
1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
3) Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil. Target harus SMART; Sesific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time-limited
4) Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
5) Evaluasi hasil
b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan

Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap.
c. Model Perencanaan Promosi Kesehatan
Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi:
Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas
Stage 2: Mementukan tujuan dan target
Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan
Satge 4: Identifikasi sumber yang terkait
Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi
Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan
Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan

3. Tahap Implementasi
      Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakni untuk mencapai kesehatan yang optimal, implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana perawatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam hasil individu yang diusulkan. Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa faktor:
(1) hasil yang diinginkan klien
(2) karakteristik dari diagnosa keperawatan
(3) penelitian yang berkaitan dengan intervensi
(4) kelayakan pelaksanaan intervensi
(5) penerimaan intervensi oleh individu
(6) kemampuan perawat (Carpenito-Moyet, 2003).
Promosi Kesehatan ini dapat diimplementasikan dalam berbagai tatanan, yaitu sebagai berikut:
1. Promosi kesehatan melalui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
2. Promosi kesehatan di sekolah.
3. Promosi kesehatan di Tempat Kerja
4. Promosi kesehatan di rumah sakit

4. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap evaluasi pada proses keperawatan secara umum.. Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah sebagai berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum tercapai.


Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai tinjauan. Hal ini meliputi
a. Evaluasi terhadap input
b. Evaluasi terhadap proses
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
d. Impact evaluation

Selain itu tindakan evaluasi dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu:
1. Evaluasi formatif
2. Evaluasi Sumatif










MENGEMBANGKAN KOMPONEN PROMKES
1.TujuanPromkes
   a.Tujuan Jangka Panjang :
Kematian akibat malaria menurun 60%, Promkes berjalan selama 4 tahun.
   b.Tujuan Jangka Menengah :
Kesehatan akibat pencegahan malaria meningkat 50% setelah promkes berjalan selama 2 tahun.
   c.Tujuan Jangka Pendek :
Pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan malaria meningkat 40% setelah Promkes berjalan 8 bulan.
2.Sasaran Promkes
   a.Sasaran Primer       : Keluarga
   b.Sasaran Sekunder : Masyarakat
   c.Sasaran Tersier      : Kepala Desa
3.Strategi Yang Digunakan
   a.Advokasi   : Kepala desa
   b.Dukungan Sosial  : Kepala keluarga
   c.Pemberdayaan       : Gotong royong bersama minimal 1 minggu sekali.
4.Tatanan (tempat pelaksanaan) Promkes
   a.Keluarga                : Semua Anggota Keluarga
   b.Tempat Umum      : Masyarakat Umum
5.Isi Promkes/ Pesan Pokok
              ”MARI CEGAH MALARIA ”
6.Metode Yang Akan Dilakukan :
   a.Aspek Pengetahuan : Penyuluhan
7.Media Yang Akan Digunakan
   a.Cetak : Poster
8.Rencana Evaluasi
Sasaran
Waktu evaluasi
Tempat
Instrumen
Pelaksana
Primer
10.00 Wib
20 April 2008
Door to door
Wawancara
Promotor
Sekunder
11.30 Wib
14 Juni 2008
Didesa tersebut
Wawanca
Promotor
Tersier
10.30 Wib
26 Agustus 2008
Balai pertemuan di desa
Diskusi
Promotor

9. Jadwal Pelaksanaan
No
Jenis kegiatan
Waktu pelaksanaan
Tempat pelaksanaan
Sasaran
Pelaksanaan
Penyuluhan
09.30 Wib
15 Oktober 2008
Didesa tersebut
Masyarakat
Promotor


Pertanyaan Wawancara :
1. Bagaimana tindakan saudara jika disekitar rumah saudara ada genangan air ?
2. Berapa kali dalam sebulan saudara membersihkan selokan di rumah ?
3. Bagaimana pendapat anda dengan program yang kami jalankan?
4. Apa yang anda rasakan setelah program malaria ini berjalan selama 1 tahun?





DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC
Siswanto, Memahami Evolusi Teori Manajemen untuk Menjadi Manajer yang Efektif, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol.09 Hal. 168-176 Nomor 04 Desember 2006.
Stanhope, M. dan Lancaster, J (1998) Community Health Nursing: Process and Practice for promoting Health , St. louis: The CV. Mosby Company
Tarwoto, Wartonah. 2005. Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Ayubi , Dian. (2009). “Promosi Kesehatan pada Berbagai Tatanan”. Pedoman Promosi Kesehatan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Http://depkes.co.id. Indikator Indonesia Sehat 2010. (diakses 19 Oktober 2014, 13.45 WIB)
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/pengkajian-kebutuhan-belajar.html.(diakses 19 Oktober 2014, 10.24 WIB)
http://puskesmasbamban.blogspot.com/2009/09/apa-promosi-kesehatan-itu_8572.html.(diakses 19 Oktober 2014, 11.35 WIB
Edelman, Mandle. 2006. Health Promotion: Throughout the life span 6th ed. Mosby Inc: United State of America
Mary Louise O’Connor-Fleming, Elizabeth Parker. 2001. Health Promotion 2nd edition. Allen & Unwin: Australia.
Minkler, M. Ed. (1997). Community Organizing & Community Building for Health. Rutgers State University Press.
Notoatmodjo, Soekidjo dkk.(2005) Promosi Kesehatan - Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
PPNI. Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Jakarta : PPNI
Potter, P.A & Perry, A.G.(2005). Fundamental Of Nrsing: Concepts, Process, and Practice. Eds 4. Jakarta: EGC



No comments:

Post a Comment