Saturday, June 13, 2020

5 CARA BELI PS5



PlayStation 5 merupakan konsol permainan yang dikembangkan oleh Sony Interactive Entertainment. Diumumkan sebagai penerus PlayStation 4 pada tahun 2019, dan akan dirilis pada akhir tahun 2020. Ps5 memiliki spesifikasi CPU: 8-core AMD Zen 2, variable frequency, up to 3,5 GHz.


Nah ada beberapa cara untuk membeli PS5 bagi kalian yang tertarik tidak memeiliki uang/miskin, pengangguran, gembel dan beban orang tua.

1. Cara lama, JUAL GINJAL

2. Jual diri kepada om-om HOMO

3. Jadi simpanan tante-tante

4. Minta sama pacar kalian yang kaya (kalau gak punya malu)

5. Maling


Kalau saya dulu pernah minta beliin PS4 sama pacar, kebetulan pacar saya anak orang kaya tapi muka anda harus tampan cuakkkkzz. Mau punya cewek anak orang kaya tapi muka anda jelek? Komen!! nanti akan saya buatkan minggu depan hehe.




Wednesday, June 10, 2020

Pengkajian Pada Gangguan Pencernaan


Pengkajian Pada Gangguan Pencernaan

PENGKAJIAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

    1)    Keluhan Utama
Keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting yang dirasakan pasien sampai perlu pertolongan. Keluhan utama pada pasien gangguan sistem pencernaan secara umum antara lain: 

    a.    Nyeri
Keluhan nyeri dari pasien sering menjadi keluhan utama dari pasien untuk meminta pertolongan kesehatan yang bersumber dari masalah saluran gastrointestinal dan organ aksesori. Dalam mengkaji nyeri, perawat dapat melakukan pendekatan PQRST, sehingga pengkajian dapat lebih komprehensif. Kondisi nyeri biasanya bergantung pada penyebab dasar yang juga mempengaruhi lokasi dan distribusi penyebaran nyeri.

    b.    Mual muntah
Keluhan mual muntah merupakan kondisi yang sering dikeluhkan dan biasanya selalu berhubungan dengan kerja involunter dari gastrointestinal. Mual (nausea) adalah sensasi subjektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului muntah. Mual disebabkan oleh distensi atau iritasi dari bagian manasaja dari saluran GI, tetapi juga dapat dirangsang oleh pusat-pusat otak yang lebih tinggi. Interpretasi mual terjadi di medulla, bagian samping, atau bagian dari pusat muntah. Muntah merupakan salah satu cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atau traktus gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat mengembang, atau sangat terangsang.

    c.    Kembung dan Sendawa (Flatulens).
Akumulasi gas di dalam saluran gastrointestinal dapat mengakibatkan sendawa yaitu pengeluaran gas dari lambung melalui mulut (flatulens) yaitu pengeluaran gas dari rektm. Sendawa terjadi jika menelan udara dimana cepat dikeluarkan bila mencapai lambung. Biasanya, gas di usus halus melewati kolon dan di keluarkan. Pasien sering mengeluh kembung, distensi, atau merasa penuh dengan gas.

    d.    Ketidaknyamanan Abdomen

Model Mengatasi Masalah Kesehatan


 Model mengatasi masalah kesehatan
-         Pendekatan promosi kesehatan
Promosi kesehatan merupakan suatu proses / upaya agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan (Piagam Ottawa). Promosi kesehatan juga suatu program yang untuk  mengubah  prilaku organisasi masyarakat  dan lingkungannya (Victoria Health Foundation, 1996). Lingkup promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan mencakup pada masa bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, PUS/WUS (pasangan usia subur atau wanita usia subur), wanita klimakterium, dan wanita menopause.
salah satu tujuan dan sasaran promosi kesehatan bagi petugas, program maupun institusi kesehatan ialah untuk melakukan promosi kesehatan dalam setiap program  kesehatan  yang  diselenggarakan, mendukung  tumbuhnya  gerakan  hidup  sehat  di masyarakat, serta meningkatkan  mutu  layanan  kesehatan  yang  dapat memberikan kepuasan pada masyarakat. Maka dari itu perlu dilakukan pendekatan pada promosi  kesehatan  agar  goal-goal yang dicanangkan dapat terealisasikan macam-macam pendekatan dalam promosi kesehatan dapat dilakukan dengan :
          1.   Pendekatan medical
          yaitu pendekatan dengan pencegahan terhadap penyakit. Keberhasilannya dapat dilihat pada program imunisasi dan vaksinasi. Tujuan akhir ini untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dini.
            2.  Pendekatan perubahan prilaku
            yaitu dengan mendorong seseorang untuk menjalankan prilaku-prilaku kesehatan dan menerapkannya dalam kehidupansehari-hari
          3.   Pendekatan educational
          yaitu dengan memfasilitasi individu untuk prosespembelajaran dan memberikan fasilitas penunjang.
            4.     Pendekatan  yang  berpusat  pada  klien  
            Pendekatan  yang  berpusat  pada  klien  dengan  tenaga kesehatan  sebagai fasilitator dan mendorong klien untuk membuat keputusan
            5.  Pendekatan perubahan sosial
            untuk memastikan  bahwa sehat itu mudah dijangkau salah satunya dengan memperluas  jaringan kerjasama dengan pembuat kebijakanl.Perubahan sosial adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
-         Model-model promosi kesehatan
            Telah banyak model yang dikembangkan untuk mencoba menerangkan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan serta bagaimana pengetahuan membantu memperbaiki intervensi,pencegahan,dan promosi kesehatan.
            Terdapat tiga jenis model yang masuk pengertian model kesehatan menurut (Schmidt dkk,1990 ; simnet , 1994) yaitu :

Tahapan Promosi Kesehatan (PROMKES)



TAHAPAN PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.
1. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995). Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Informasi yang terkandung dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan keperawatan selanjutnya.
Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan. Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan bahwa bagi profesional kesehatan yang peduli tentang membangun masyarakat yang sehat, ada dua alasan dalam melakukan pengkajian kesehatan komunitas, yaitu sebagai informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai pemberdayaan.
a)Menentukan Kebutuhan Manusia
b)         Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi kesehatan
c)         Proses pengkajian dalam promosi kesehatan
d)         Menentukan tindak lanjut dalam pengkajian promosi kesehatan lokal,

2. Tahap Perencanaan
a. Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan
Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan memeiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam tahap perencanaan memerlukan
1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
3) Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil. Target harus SMART; Sesific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time-limited
4) Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
5) Evaluasi hasil
b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan

Monday, June 8, 2020

Nickname yg keren buat game ML

Mobile legend Bang-Bang saat ini adalah game moba terpopuler di playstore,di dunia apalagi di Indonesia. Mobile legend Bang-Bang sangat diminati sehingga ada jutaan user akun atau Nickname di Indonesia, ada nama akun ML yang lucu, keren, sangar dan aneh. Berikut adalah contoh beberapa nama akun ML atau nickname yg keren :

1.Dengan font unik

King : ꧁☆☬κɪɴɢ☬☆
Gamer : ᶦᶰᵈ᭄Gᴀᴍᴇʀ
Supreme : ㄎひマ尺乞爪
Kratos : ĶŘÂŤÔŠ
Assassins Black ÅŞŞÄŠŞÏŅŞBŁĂČĶ
Sad Boy : ꧁Sa̶d̶B∆Y
Kamvret : ꧁ кαмνяєт
Hacker : H҉A҉C҉K҉E҉R҉
Ninja : ꧁₦Ї₦ℑ₳
Killer : ꧁︎₭iℒℒℰℛ︎꧂
Boss : ░B░O░S░S░
Pro Player : •[ҎƦƟ]ҎȽɅȲȄƦ•
Zeus : ☆ⓏⒺⓊⓈ
Rasta : ꧁гครt
No Game No Life : ṅȏɢѧṃєṅȏʟıғє
Headshot : ▄̷̿̿═ ʜᴇᴀᴅsʜᴏᴛ
Joker : J꙰O꙰K꙰E꙰R
Free Fire : ꧁FREE•FIRE
Killer : ╦̵̵͇̿̿̿̿╤─kïllér
Virus Freak : ⓋⒾⓇⓊⓈ ⒻⓇⒺⒶⓀ
Sniper : ꧁₦ЇꝔ€ℜ
Shivu : ۝sђΐv۝
Legend : Leͥgeͣnͫdᴳᵒᵈ
Boss : ۞Bا§۞

2. Huruf Biasa

ASKEP GAGAL NAFAS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL NAFAS

I.              PENGERTIAN

·         Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
·         Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dankarbondioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001)
·         Gagal nafas terjadi bilamana  pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsioksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth, 2001)

II.           PATOFISIOLOGI

               Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara).Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel.
Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari20x/mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitasvital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg).
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuatdimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pnemonia atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.

III.        ETIOLOGI

ASKEP DIABETES MELLITUS


BAB I
KONSEP DASAR

A.    Pengertian
Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada pembuluh basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.(Arif Mansyoer, 1997 : 580)
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. Diabetes Mellitus digolongkan sebagai penyakit endokrin atau hormonal karena gambaran produksi atau penggunaan insulin (Barbara C. Long, 1996:4)
Diabetes Mellitus adalah sindrom yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai oleh hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Abmormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, neurogenik dan kardiovaskuler (Hotma Rumoharba, Skp, 1997).
Diabetes Mellitus adalah penyakit herediter (diturunkan) secara genetis resesi berupa gangguan metabolisme KH yang disebabkan kekurangan insulin relatif atau absolut  yang dapat timbul pada berbagai usia dengan gejala hiperglikemia, glikosuria, poliuria, polidipsi, kelemahan umum dan penurunan berat badan.
Klasifikasi etiologis DM American Diabetes Association (1997) sesuai anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
1.      Diabetes tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut):
a.       Autoimun
b.       Idiopatik
2.      Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin).
3.      Diabetes tipe lain
a.       Defek genetik fungsi sel beta:
1)      Maturity Onset Diabetes of  the Young (MODY) 1,2,3
2)      DNA mitokondria
b.      Defek genetik kerja insulin
c.       Penyakit eksokrin pankreas
1)      Pankreatitis
2)      Tumor / pankreatektomi
3)      Pankreatopati fibrotakalkus
d.      Endokrinopati: akromegali, sindrom cushing, feokromositoma, dan hipertiroidism.
e.       Karena obat / zat kimia
1)      Vacor, pentamidin, asam nikotinat
2)       Glukokortikoid, hormon tiroid
3)      Tiazid, dilantin, interferona, dll.
f.       Infeksi: rubela kongenital, sitomegalovirus
g.      Penyebab imunologi yanng jarang : antibodi antiinsullin
h.      Sindrom genetik lain yanng berkaitan dengan DM: sindrom down, sindrom kllinefelter, sindrom turner, dll.
4.      Diabetes Mellitus Gestasional

B.     Etiologi
Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( IDDM ) atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin ( DMTI ) di sebabkan oleh destruksi sel beta pulau lengerhands akibat proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus ( NIDDM ) atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin ( DMTTI ) disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.


C.    Patofisiologi
Karena proses penuaan,

ASKEP EFUSI PLEURA


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN EFUSI PLEURA

A.    Definisi
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Baughman C Diane, 2000)
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002).
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura. (Price C Sylvia, 1995)

B.     Etiologi
  1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig (tumor ovarium) dan sindroma vena kava superior.
  2. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus), bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis.
Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit neoplastik, tromboembolik, kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh sedikitnya satu dari empat mekanisme dasar :
*        Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
*        Penurunan tekanan osmotic koloid darah
*        Peningkatan tekanan negative intrapleural
*        Adanya inflamasi atau neoplastik pleura
C.    Tanda dan Gejala
*        Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.
*        Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat, batuk, banyak riak.
*        Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan.
*        Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu).
*        Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu. Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan ronki.
*        Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura.

D.    Patofisiologi
Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis.

ASKEP DECOMPENSASI CORDIS


DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG

BATASAN
Suatu kondisi bila cadangan jantung normal (peningkatan frekwensi jantung, dilatasa, hipertrophi, peningkatan isi sekuncup) untuk berespon terhadap stress tidak adekwat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya gagal jantung.

PENYEBAB KEGAGALAN
-          Disritmia (bradikardi,tachicardi)
-          Malfungsi katub (stenosis katub pulmonal/aortik)
-          Abnormalitas otot jantung (kardiomiopati, aterosklerosis koroner)
-          Angina pectoris, berlanjut infark miocard akut.
-          Ruptur miokard

RESPON TERHADAP KEGAGALAN
A.    Peningkatan tonus simpatis
Peningkatan sistem saraf simpatis yang mempengaruhi arteri vena jantung. Akibatnya meningkatkan aliran balik vena ke jantung dan peningkatan kontraksi. Tonus simpatis membantu mempertahankan tekanan darah normal.
B.     Retensi air dan natrium
Bila ginjal mendeteksi adanya penurunan volume darah yang ada untuk filtrasi, ginjal merespon dengan manahan natrium dan air dengan cara demikian mencoba untuk meningkatkan volume darah central dan aliran balik vena.

PENGKAJIAN GAGAL JANTUNG
a.         Kegagalan ventrikel kiri
Tanda dan gejala :
-        Kongesti vaskuler pulmonal
-        Dispnoe, nyeri dada dan syok
-        Ortopnoe, dispnoe nocturnal paroxismal
-        Batuk iritasi, edema pulmonal akut
-        Penurunan curah jantung
-        Gallop atrial –S4, gallop ventrikel-S1
-        Crackles paru
-        Disritmia pulsus alterans
-        Peningkatan BB
-        Pernafasan cyne stokes
-        Bukti-bukti radiografi tentang kongesti vaskuler pulmonal
b.         kegagalan ventrikel kanan
Tanda dan gejala :
-        Cirah jantung rendah
-        Distensi vena jugularis
-        Edema
-        Disritmia
-        S3 dan S4 ventrikel kanan
-        Hipersonor pada perkusi
-        Immobilisasi diafragma rendah
-        Peningkatan diameter pada antero posterial

Klasifikasi gagal jantung (menurut Killip)

ASKEP CHOLELITHIASIS (BATU EMPEDU)


Laporan Pemdahuluan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CHOLELITHIASIS (BATU EMPEDU)


I.       Pengertian :
a.       Batu saluran empedu : adanya batu yang terdapat  pada sal. empedu (Duktus Koledocus ).
b.      Batu Empedu(kolelitiasis) : adanya batu yang terdapat pada kandung empedu.
c.       Radang empedu (Kolesistitis) : adanya radang pada kandung empedu.
d.      Radang saluran empedu (Kolangitis) : adanya radang pada saluran empedu.

II.    Penyebab:
Batu di dalam kandung empedu. Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.
Macam-macam batu yang terbentuk antara lain:
1.      Batu empedu kolesterol, terjadi karena : kenaikan sekresi kolesterol dan penurunan produksi empedu.
     Faktor lain yang berperan dalam pembentukan batu:
·         Infeksi kandung empedu
·         Usia yang bertambah
·         Obesitas
·         Wanita
·         Kurang makan sayur
·         Obat-obat untuk menurunkan kadar serum kolesterol
2.  Batu pigmen empedu , ada dua macam;
·         Batu pigmen hitam : terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai hemolisis kronik/sirosis hati tanpa infeksi
·         Batu pigmen coklat  :  bentuk lebih besar , berlapis-lapis, ditemukan disepanjang saluran empedu, disertai bendungan dan infeksi
3. Batu saluran empedu
Sering dihubungkan dengan divertikula duodenum didaerah vateri. Ada dugaan bahwa kelainan anatomi atau pengisian divertikula oleh makanan akan menyebabkan obstruksi intermiten duktus koledokus dan bendungan ini memudahkan timbulnya infeksi dan pembentukan batu.

III. Pathofisiologi :
Batu empedu hampir

ASKEP BASALIOMA NASOLABIAL SINISTRA


BASALIOMA NASOLABIAL SINISTRA

BATASAN :
Merupakan tumor ganas dari kulit terdapat adanya lesi yang berbentuk ulkus nodule pada daerah wajah.

PATOFISIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI :
a.       Faktor dari luar : Radiasi, Bahan kimia, Trauma, Luka bakar, Peradangan kronik, dan Tahi lalat.
b.      Faktor dari dalam : Genetika, Seroderma pigmentosum, nevus sebaseus, dan nevus epidermal yang linier.

TANDA-TANDA KEGANASAN KULIT :
1.      Adanya rasa gatal dan nyeri.
2.      Perubahan warna (gelap, pucat, dan terang).
3.      Ukuran membesar dan permukaan tak rata.
4.      Pelebaran tak merata kesamping.
5.      Perdarahan.
6.      Ulserasi / infeksi yang sukar sembuh.

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT :
·         Biasanya keluhannya sudah lama, adanya rasa gatal, nyeri, adanya bercak pada kulit dan metastase.

KEPERAWATAN :
 Masalah Keperawatan :
·         Ansietas
·         Gangguan penampilan diri.
·         Kerusakan integritas kulit.
·         Perubahan proses keluarga.
·         Perubahan nutrisi

Diagnosa keperawatan :
·         Ansietas yang berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tak dikenal dan ketidak cukupan pengetahuan tentang kanker dan pengobatannya.